Basarnas minta dukungan DPR guna jaga peringkat SAR RI di forum dunia

2 months ago 5
Tahun 2023 kita sempat masuk lima besar, lalu turun ke peringkat enam pada 2024, dan sekarang 2025 ini ke delapan

Jakarta (ANTARA) - Kepala Basarnas Mohamad Syafii meminta perhatian dan dukungan DPR RI untuk menjaga posisi Indonesia tetap diperhitungkan dalam forum internasional Search and Rescue (SAR), setelah posisi SAR nasional turun ke peringkat delapan Asia Pasifik pada 2025.

“Tahun 2023 kita sempat masuk lima besar, lalu turun ke peringkat enam pada 2024, dan sekarang 2025 ini ke delapan,” kata Syafii dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin.

Menurut dia, penurunan ini tidak lepas dari hasil audit organisasi internasional seperti International Maritime Organization (IMO), International Civil Aviation Organization (ICAO), dan International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) yang menetapkan standar layanan SAR global.

Basarnas hingga kini belum mendapatkan alokasi anggaran tahun 2025–2026 untuk mendukung persiapan Indonesia Seach and Rescue/INASAR menuju external classification yang wajib dilakukan setiap lima tahun.

Baca juga: Kemampuan SAR Indonesia peringkat tujuh dunia

“Jika persyaratan tidak dipenuhi, status medium class INASAR bisa dicabut. Ini akan menurunkan posisi diplomasi Indonesia di tingkat internasional,” ujar Syafii.

Ia menegaskan Indonesia sebagai negara kepulauan yang rawan bencana dan berada di lingkar cincin api Pasifik sangat membutuhkan layanan SAR yang memenuhi standar global.

Untuk menjaga standar tersebut, kata dia, Basarnas sudah mengusulkan tambahan anggaran senilai Rp1,09 triliun kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bappenas, dari pagu indikatif senilai Rp1,01 triliun yang diberikan untuk tahun anggaran 2026.

Baca juga: Basarnas: Sertifikasi internasional kunci RI aktif pada misi SAR dunia

Menurut dia, anggaran yang terima jauh lebih kecil ketimbang kebutuhan minimal Basarnas yang senilai Rp2,27 triliun, dalam hal ini terjadi backlog atau kekurangan anggaran sekitar Rp 1,26 triliun.

"Anggaran itu akan digunakan untuk pemenuhan peralatan, sumber daya manusia, dan penguatan fasilitas pendukung. Ini penting agar Indonesia tetap diperhitungkan dan dipercaya di forum SAR internasional,” katanya.

Untuk itu Syafii berharap Komisi V DPR RI dapat memberikan perhatian khusus dan mendukung tambahan anggaran tersebut agar diplomasi dan kesiapan operasional Basarnas tetap berjalan seimbang.

Baca juga: Basarnas minta dukungan DPR agar Tim INASAR bisa respon cepat bencana

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |