Bapanas perkuat penerapan konsumsi pangan B2SA, dukung program MBG

3 months ago 45

Bogor, Jawa Barat (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkuat penerapan konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) sebagai fondasi penting mendukung implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Kami ingin menanamkan sejak dini pemahaman kepada anak-anak bahwa memilih makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman sangat penting untuk tumbuh kembang dan masa depan mereka," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi seusai mengunjungi SMP Negeri 1 Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Arief menyampaikan kegiatan itu merupakan rangkaian kegiatan B2SA Goes to School (BGTS) sebagai langkah investasi sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Kegiatan itu, juga menjadi bagian dari peringatan World Food Safety Day atau Hari Keamanan Pangan Sedunia.

Di hadapan sekitar 800 pelajar, Arief mengajak anak-anak memahami pentingnya pola makan B2SA untuk menunjang pertumbuhan, prestasi belajar, serta kebiasaan konsumsi yang sehat sejak dini.

Dari pantauan di lapangan, kegiatan berlangsung semarak dengan berbagai aktivitas edukatif, mulai dari pembagian jus buah segar, makan bersama menu MBG B2SA, dongeng bertema makanan sehat hingga permainan edukatif yang memperkenalkan konsep pangan lokal dan pangan aman secara menyenangkan.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (keempat kanan) memberikan edukasi pola konsumsi pangan B2SA kepada siswa-siswi SMP Negeri 1 Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025). ANTARA/Harianto

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto menekankan keberhasilan Program MBG tak hanya bergantung pada ketersediaan pangan, tetapi juga pada pemahaman dan kebiasaan konsumsi anak-anak.

"Edukasi B2SA adalah kunci agar MBG tidak hanya sekadar kenyang, tapi benar-benar memberi gizi optimal. Anak-anak perlu tahu mana makanan yang sehat dan aman agar manfaat MBG bisa maksimal," jelas Andriko.

Lebih lanjut, menurut Arief, edukasi konsumsi pangan sehat di sekolah juga menjadi strategi jangka panjang penganekaragaman konsumsi pangan dalam membentuk agen perubahan di keluarga dan masyarakat.

"Dengan mendekatkan edukasi pangan ke sekolah, kami berharap anak-anak dapat menjadi agen perubahan dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Penganekaragaman Pangan Bapanas Rinna Syawal menjelaskan menu MBG yang diberikan di SMPN 1 Megamendung telah dirancang sesuai kaidah B2SA, termasuk memanfaatkan pangan lokal.

"Hari ini anak-anak makan menu MBG B2SA di SMPN 1 Megamendung, isinya sepertiga pangan pokok, sepertiga sayuran, dan sepertiga lainnya lauk pauk (protein hewani dan nabati), serta buah. Ke depan substansi pangan lokalnya bisa lebih ditingkatkan lagi, misalnya menggunakan pangan pokok dari beras singkong atau nasi jagung," ujar Rinna.

Melalui program B2SA Goes to School (BGtS), Bapanas menunjukkan edukasi gizi dan keamanan pangan tidak harus formal dan berat.

"Bisa dilakukan secara kreatif dan menyenangkan dari ruang kelas, menjadi bagian integral dari keberhasilan program nasional Makan Bergizi Gratis," kata Rinna.

Baca juga: Kepala Bapanas: Konflik global momentum perkuat diversifikasi pangan

Baca juga: Kepala Bapanas: SPPG jadi hilirisasi pangan lokal dari pedesaan

Baca juga: Bapanas: Harga bawang merah Rp42.429/kg, cabai rawit Rp62.857/kg

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |