Bapanas: Optimalikan hutan sosial penting demi swasembada jagung

2 months ago 23

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan optimalisasi pemanfaatan lahan perhutanan sosial sebagai langkah strategis demi mempercepat tercapainya swasembada komoditas jagung dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Pemanfaatan lahan perhutanan sosial langkah strategis untuk mendukung swasembada jagung," kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Ia menyampaikan telah menghadiri kegiatan penanaman jagung serentak di Lahan Perhutanan Sosial yang digelar di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (9/7).

Menurut dia, gerakan penanaman jagung yang diinisiasi Polri dan melibatkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan merupakan bentuk kolaborasi nyata dalam mendorong swasembada pangan terutama komoditas tersebut.

"Sinergi lintas sektor seperti ini sangat penting untuk menjamin ketersediaan pangan secara berkelanjutan, khususnya dalam memperkuat cadangan pangan pemerintah,” ujar Arief.

Jagung merupakan komoditas strategis nasional yang berperan penting dalam industri pangan dan pakan di mana saat ini ketersediaan jagung dalam kondisi yang aman dan cukup.

Baca juga: Bapanas: Harga cabai rawit Rp65.247/kg, bawang merah Rp42.575/kg

Ia menjelaskan produksi tetap menjadi tanggung jawab kementerian teknis, sementara Bapanas menghitung kebutuhan pangan nasional agar dapat mendukung Polri dan kementerian terkait dalam mencapai swasembada secara tepat sasaran.

"Ini salah satu Asta Cita dari Bapak Presiden Prabowo agar kita bisa swasembada pangan salah satunya jagung," terang Arief.

Ia menyebutkan berdasarkan data Kerangka Sample Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) produksi jagung pada Januari-Agustus 2025 mencapai 10,84 juta ton, lebih tinggi 820 ribu ton (8,16 persen) dibanding periode yang sama pada 2024.

Sementara itu, proyeksi kebutuhan jagung di periode yang sama pada 2025 mencapai 10,06 juta ton, yang berarti neraca jagung pada periode tersebut masih mengalami surplus sekitar 780 ribu ton.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya berkomitmen penuh mendukung ketahanan pangan nasional melalui langkah konkret di lapangan.

Baca juga: Bapanas: Kopdes Merah Putih efisienkan distribusi pangan hulu ke hilir

Di Jawa Tengah, kata Kapolri, penanaman jagung dilakukan di atas lahan seluas 138.750 hektare, terdiri dari 136.287 hektare lahan produktif dan 2.463 hektare lahan perhutanan sosial. Di Kabupaten Grobogan, penanaman dilakukan di lahan perhutanan sosial seluas 207 hektare.

“Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Polri terhadap pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Polri terlibat sejak tahap pencarian lahan, pembibitan, perawatan, hingga jaminan penyerapan hasil panen,” jelas Kapolri.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa program perhutanan sosial memiliki peran strategis tidak hanya untuk pelestarian lingkungan, tapi juga ketahanan pangan, energi, dan air.

Ia menyebutkan dari total 8,3 juta hektare lahan perhutanan sosial yang telah diberikan kepada masyarakat, terdapat potensi agroforestry jagung seluas 513.655 hektare.

“Swasembada pangan tidak hanya soal kedaulatan bangsa, tetapi juga kesejahteraan petani. Kami terbuka untuk kerja sama lintas sektor agar perhutanan sosial bisa menjadi penopang produksi pangan nasional,” kata Raja Juli.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |