Bapanas minta penggilingan padi bantu Bulog tambah stok panen gadu

1 month ago 8

Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta penggilingan padi mendukung Bulog dengan melakukan penambahan atau top up cadangan beras menghadapi panen gadu padi pada Agustus 2025 demi menjaga stabilitas pasokan dan ketersediaan pangan nasional.

"Saya minta teman-teman penggilingan padi membantu Bulog untuk top up stock, karena bulan depan (Agustus) itu adalah panen gadu," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Selasa.

Arief mengatakan panen gadu merupakan panen besar kedua setelah panen raya Maret-April, meski volumenya lebih kecil, namun tetap menjadi momen penting untuk memperkuat stok beras nasional di gudang-gudang Bulog.

Melalui kolaborasi dengan penggilingan padi, Bapanas berharap proses pengumpulan beras hasil panen gadu dapat berjalan cepat dan optimal, sehingga intervensi harga di pasar bisa lebih efektif dilakukan.

Arief memastikan upaya penguatan stok beras di gudang Bulog terus dijalankan.

Selain itu, pengawasan distribusi beras subsidi ke masyarakat ke depannya juga akan dieskalasi.

Dia menyebutkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Agustus diproyeksikan akan naik bila dibandingkan Juni tercatat di angka 2,22 juta ton.

"Nanti, di Agustus produksi beras diperkirakan mencapai 3,07 juta ton," tutur Arief.

Setidaknya, hingga Juli 2025, stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Perum Bulog mencapai 4 juta ton lebih.

Serapan padi setara beras produksi dalam negeri dilakukan Bulog dengan menggandeng penggiling padi swasta.

Setelah stok beras Bulog kuat, lanjut Arief, maka pada saat kondisi beras mengalami fluktuasi di pasaran, menjadi waktu yang tepat penyaluran ke masyarakat.

Di Juli ini, tambah Arief, dua strategi intervensi perberasan telah mulai dilakukan pemerintah agar harga beras di pasaran dapat stabil.

Pertama, penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang menyasar 18.277.083 penerima manfaat dengan alokasi Juni-Juli sebanyak 20 kilogram (kg).

"Dengan total alokasi 2 bulan, Juni dan Juli, penyalurannya dilakukan secara one shoot atau 1 kali salur," ujar Arief.

Intervensi kedua yaitu penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan target 1,3 juta ton selama Juli hingga Desember 2025.

Baca juga: Bapanas tekankan pentingnya akurasi penyaluran beras SPHP

Baca juga: Tak perlu ditarik, Bapanas sarankan peritel jual murah beras oplosan

Baca juga: Bulog luncurkan GPM beras SPHP serentak di 5.000 titik se-Indonesia

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |