Bank Mandiri bukukan laba bersih Rp24,5 triliun di semester I 2025

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp24,5 triliun di semester I 2025, dengan pendapatan operasional sebelum pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP) sebesar Rp40,7 triliun.

Adapun pendapatan bunga bersih tumbuh 6,73 year-on-year (yoy) mencapai Rp52,4 triliun, sedangkan pendapatan non-bunga tumbuh 7,82 persen yoy menjadi Rp20,9 triliun. Secara keseluruhan, total pendapatan tumbuh sebesar 5,43 persen yoy atau mencapai Rp73,4 triliun.

“Secara keseluruhan, Bank Mandiri mampu menjaga kinerja yang positif. Kinerja positif Bank Mandiri pada triwulan kedua tahun 2025 dapat ditunjukkan oleh pertumbuhan yang baik di seluruh indikator utama,” kata Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini dalam Paparan Kinerja Kuartal II 2025 secara daring di Jakarta, Jumat.

Secara konsolidasi, Bank Mandiri membukukan total aset senilai Rp2.514,68 triliun atau meningkat 11,4 persen yoy pada akhir kuartal II 2025.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai Rp1.701 triliun, meningkat 11 persen yoy. Pertumbuhan itu melampaui rata-rata industri perbankan sebesar 7,03 persen yoy pada periode Juni 2025, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kredit wholesale tumbuh 12,3 persen yoy mencapai Rp925 triliun, sedangkan kredit retail tumbuh 8,05 yoy menjadi Rp402 triliun.

Bank Mandiri juga mencatat peningkatan signifikan pada segmen UMKM dengan pertumbuhan kredit mikro produktif sebesar 12,6 persen yoy pada akhir kuartal II 2025.

Sedangkan dari sisi penghimpunan dana, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi mencapai Rp1.828 triliun, meningkat 10,7 persen yoy dan berhasil tumbuh di atas rata-rata industri.

Pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh peningkatan dana murah (current account saving account/CASA) yang mencapai 78,4 persen, memperkuat likuiditas dan efisiensi biaya dana.

Loan to deposit ratio (LDR) Bank Mandiri berada di level 90,2 persen. Hal itu memberikan ruang yang lebih optimal bagi ekspansi Bank Mandiri ke depannya.

Rasio CASA yang semakin baik turut mendorong peningkatan net interest margin (NIM) dengan rasio menjadi sebesar 4,92 persen. Tingkat kredit berisiko atau loan at risk (LAR) juga menunjukkan profil yang semakin baik menjadi 7,06 persen.

Lebih lanjut, penguatan permodalan yang berasal dari kemampuan pembentukan laba yang optimal mampu untuk mendorong tingkat profitabilitas bank sebagaimana yang tercermin pada return on equity (ROE) yang mencapai 21,1 persen.

Perseroan menyampaikan, kinerja keuangan yang positif tetap diiringi dengan prinsip kehati-hatian. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross terjaga di level 1,08 persen secara bank only, lebih baik dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,22 persen bila merujuk data OJK pada periode Juni 2025.

Sementara rasio pencadangan atau NPL coverage ratio mencapai 273 persen. Hal ini, catat perseroan, mencerminkan ketahanan finansial yang solid dalam mengantisipasi risiko.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |