Sergai (ANTARA) - Banjir di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut) yang terjadi hampir sepekan, saat ini masih merendam dua kecamatan, yakni Seirampah dan Tanjung Beringin.
Wakil Bupati Serdang Bedagai Adlin Tambunan di Seirampah, Jumat, mengatakan pemkab kini fokus kepada korban terdampak banjir yang ada di Tanjung Beringin dan Seirampah, sedangkan di kecamatan lain air sudah surut dan sudah normal.
Baca juga: Pemkab-BGN salurkan MBG kepada korban banjir di Serdang Bedagai
"Kita fokus di dua kecamatan, Tanjung Beringin dan Seirampah, saat ini kondisi air juga sudah mulai surut, segala bantuan, seperti sembako, selimut obat-obatan juga sudah tersalurkan, tim medis juga selalu standby," katanya.
Pantauan di lapangan, di Kecamatan Seirampah dan Tanjung Beringin, banjir secara berangsur mulai terlihat surut. Namun, sebagian warga masih bertahan di pengungsian.
Seperti Yusmawati (72) bersama suaminya Amir Hamzah (78), korban terdampak di Seirampah masih bertahan di tenda pengungsian bersama puluhan warga lainnya.
Yusmawati mengatakan sudah satu minggu berada di tenda pengungsian, sebelumnya masih bertahan di rumah. Namun, kondisi air terus meninggi, ia dan suaminya tidur di tenda pengungsian.
"Sudah satu minggu mengungsi, kami tetap bersyukur di pengungsian ini semua disediakan oleh pemerintah" ucap Yusmawati.
Baca juga: 13 ribu hektare persawahan di Serdang Bedagai terdampak banjir
Baca juga: Pengungsi banjir di Serdang Bedagai Sumut butuh selimut dan obat
Nurhayati (72), satu dari puluhan pengungsi banjir di Dusun IV, Desa Pekan Tanjung Beringin, ini sudah satu minggu mengungsi di masjid yang tidak jauh dari rumahnya.
Nurhayati mengaku sudah rindu pulang ke rumah, namun kondisi air masih merendam rumahnya.
"Saya sudah rindu pulang ke rumah, pingin tidur di rumah, namun air masih tinggi, doa kami, musibah ini segera berlalu," ucapnya.
Pewarta: Juraidi dan Dermawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































