Blora (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa program bantuan pasang baru listrik (BPBL) sangat membantu masyarakat, terutama yang selama ini hanya menyalur listrik dari tetangga atau orang tua.
"Program ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara," ujarnya di sela-sela meninjau langsung rumah warga penerima Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Desa Cabean, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Bahlil didampingi oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, serta jajaran Direksi PT PLN (Persero), termasuk Direktur Retail dan Niaga, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem, serta General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (PLN UID JTY).
Menteri ESDM mengapresiasi program BPBL yang dinilai sangat membantu masyarakat kurang mampu yang belum memiliki akses listrik mandiri.
Baca juga: ESDM optimalkan sumur tua di Blora untuk tingkatkan produksi minyak
Sementara itu General Manager PLN UID JTY, Sugeng Widodo, menyampaikan bahwa program BPBL merupakan inisiatif pemerintah melalui Kementerian ESDM yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Program ini dilaksanakan secara teknis oleh PT PLN (Persero).
"Selama tiga tahun pelaksanaan sejak 2022 hingga 2024, program BPBL telah menjangkau 367.212 rumah tangga di seluruh Indonesia. Di Provinsi Jawa Tengah saja, lebih dari 18.000 warga menerima manfaat BPBL pada tahun 2024, termasuk 306 warga di Kabupaten Blora," ujarnya.
Baca juga: Dirut PLN IP: Transformasi perusahaan selaras semangat keberlanjutan
Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah mendukung kelancaran pelaksanaan program tersebut.
"Kami bersyukur bisa mengemban amanah ini. Terima kasih kepada Kementerian ESDM, Gubernur Jawa Tengah dan DIY, serta para bupati dan wali kota atas sinergi yang terjalin," ujarnya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.