Bahaya konsumsi santan berlebihan bagi kesehatan tubuh

1 day ago 5

Jakarta (ANTARA) - Santan merupakan bahan makanan yang kerap digunakan dalam berbagai masakan Indonesia, memberikan cita rasa gurih dan tekstur yang kaya.

Tidak heran, banyak orang menjadikannya sebagai bahan wajib dalam masakan sehari-hari, terutama dalam hidangan bersantan seperti opor, gulai, dan rendang.

Namun di balik kelezatannya, konsumsi santan secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang perlu diwaspadai. Sebagian orang percaya bahwa santan memberikan manfaat bagi tubuh, sementara yang lain berpendapat bahwa penggunaannya perlu dibatasi.

Baca juga: Resep soto betawi tanpa santan kreasi Chef Devina

Baca juga: Hindari daging dan gorengan setelah Lebaran supaya kolesterol terjaga

Perbedaan pandangan ini membuat banyak orang bertanya-tanya tentang dampak sebenarnya dari mengonsumsi santan secara rutin. Lantas, apa saja bahaya santan jika dikonsumsi secara berlebihan? Simak ulasannya berikut ini.

8 bahaya konsumsi santan berlebihan

1. Gangguan pencernaan

Kandungan lemak tinggi dalam santan membuatnya sulit dicerna oleh lambung. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar air dalam usus, mengganggu proses pembentukan feses, dan berpotensi menyebabkan diare.

2. Peningkatan asam lambung

Bagi penderita maag dan GERD, lemak dalam santan yang sulit dicerna dapat memicu naiknya asam lambung. Gejala yang mungkin timbul antara lain perut kembung dan nyeri pada ulu hati (heartburn).

3. Risiko penyakit jantung

Santan mengandung lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang berisiko menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta stroke.

4. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Asam lemak jenuh dalam santan dapat memicu penumpukan plak pada pembuluh darah arteri, yang mengarah pada hipertensi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko stroke ringan jika terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga: Santan dalam masakan Minang: Risiko kolesterol atau justru sehat?

5. Peningkatan berat badan dan obesitas

Santan memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi. Konsumsi berlebihan tanpa diimbangi aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan penambahan berat badan yang signifikan dan meningkatkan risiko obesitas.

6. Munculnya jerawat

Konsumsi santan secara berlebihan dapat meningkatkan produksi minyak alami pada kulit. Hal ini berpotensi menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya jerawat, terutama bagi individu dengan jenis kulit berminyak.

7. Gangguan keseimbangan hormon

Lemak jenuh dalam santan dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, seperti insulin dan hormon seks. Gangguan ini berpotensi memengaruhi kesehatan reproduksi dan metabolisme secara keseluruhan.

8. Beban pada organ hati

Konsumsi lemak jenuh yang tinggi dari santan dapat membebani kerja hati dalam mengolah dan mencerna lemak tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati dan berisiko menimbulkan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).

Untuk menjaga kesehatan, disarankan agar konsumsi santan dilakukan secara bijaksana dan tidak berlebihan. Pola makan seimbang yang mencakup berbagai nutrisi serta gaya hidup aktif akan membantu mencegah berbagai risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi santan berlebihan.

Baca juga: Jangan berlebihan! Berikut risiko terlalu banyak konsumsi santan

Baca juga: 7 rekomendasi menu Lebaran tanpa santan yang tetap nikmat

Baca juga: Agar tetap sehat, begini cara santap makanan bersantan saat Lebaran

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |