Jakarta (ANTARA) - Factory reset dikenal juga sebagai proses mengembalikan perangkat ke pengaturan awal pabrik, yang biasa dilakukan saat ponsel tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Melalui proses ini, seluruh data dan pengaturan yang ada di dalam perangkat akan terhapus secara menyeluruh.
Setelah factory reset dilakukan, tampilan serta pengaturan perangkat akan kembali seperti saat pertama kali dibeli. Oleh karena itu, sebelum melakukan factory reset, sangat penting bagi pengguna untuk mencadangkan semua data pribadi yang tersimpan di ponsel.
Langkah ini bertujuan agar file-file penting tetap aman dan tidak ikut terhapus selama proses reset berlangsung. Namun, apa yang akan terjadi jika pengguna melakukan factory reset secara sembarangan? Berikut adalah sejumlah risiko yang bisa muncul.
Risiko melakukan factory reset sembarangan
1. Semua data di perangkat ponsel akan terhapus
Melakukan factory reset tanpa persiapan dapat menyebabkan hilangnya seluruh file penting di perangkat. Setelah reset, ponsel akan kembali seperti saat baru dibeli, dan semua aplikasi beserta data yang sebelumnya tersimpan akan terhapus total.
Karena itu, sangat disarankan untuk melakukan persiapan dengan baik terlebih dahulu, salah satunya dengan mencadangkan seluruh data penting secara menyeluruh guna menghindari risiko yang mungkin terjadi.
2. Perangkat terkunci dan tidak bisa diakses
Jika factory reset dilakukan tanpa memperhatikan prosedur yang tepat, perangkat bisa saja terkunci dan tidak bisa digunakan kembali. Hal ini biasanya terjadi setelah beberapa kali gagal memasukkan PIN atau kata sandi.
Perlu diketahui, banyak HP modern yang sudah dilengkapi dengan fitur keamanan bernama Factory Reset Protection (FRP), yang dirancang untuk melindungi perangkat dari penyalahgunaan atau pencurian.
3. Perangkat hanya menampilkan logo (Stuck logo)
Salah satu dampak lain jika factory reset dilakukan sembarangan adalah ponsel berhenti di tampilan logo saat dinyalakan. Masalah ini bisa muncul karena file sistem recovery rusak atau adanya kerusakan pada komponen eMMC, yang berperan penting dalam penyimpanan internal perangkat.
4. Hilangnya simpanan data pada akun utama di setiap aplikasi
Factory reset akan otomatis mengeluarkan semua akun yang terdaftar di aplikasi. Jika Anda lupa email, username, atau kata sandi aplikasi, bisa jadi Anda akan kesulitan mengakses kembali akun-akun tersebut. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan semua akun sudah dicatat atau tersimpan dengan aman sebelum melakukan reset pabrik.
5. Mengalami bootloop
Selain mencadangkan data, kondisi baterai juga perlu diperhatikan sebelum factory reset. Jika baterai dalam keadaan lemah (di bawah 70%), risiko HP mengalami bootloop akan lebih besar.
Bootloop adalah kondisi di mana perangkat terus-menerus melakukan restart tanpa berhasil masuk ke sistem utama, yang disebabkan oleh kerusakan pada perangkat lunak.
Baca juga: Cara reset Android aman tanpa risiko, lewat pengaturan dan hard reset
Baca juga: Amankan mengisi daya HP semalaman? Fakta dan mitos ini Anda perlu tahu
Baca juga: Mitos atau fakta, mengisi baterai semalaman sebabkan ponsel rusak?
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.