Jakarta (ANTARA) - Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School siap melahirkan sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman sebagai dukungan terhadap sektor ekonomi kreatif di dalam negeri.
Pimpinan Program B Film School Benny Kadarhariarto menyatakan, pihaknya menghadirkan lembaga pelatihan tersebut sebagai jawaban atas kebutuhan akan talenta perfilman yang siap menghadapi realitas industri.
.
"B Film School kami dirikan sebagai jembatan antara pendidikan dan industri. Kami ingin membentuk talenta kreatif yang bukan hanya memahami teori, tetapi juga memiliki pengalaman produksi yang nyata dan siap berkompetisi di industri,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Berbeda dengan lembaga pendidikan konvensional, lanjutnya, B Film School menawarkan program dua tahun non gelar dengan komposisi pembelajaran yang menitikberatkan pada praktik produksi sebesar 60 persen.
Proses pembelajaran tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga mengajak siswa terlibat langsung dalam proses kreatif produksi film, dari pra-produksi hingga pasca-produksi, setiap siswa diarahkan untuk membangun portofolio yang kuat sebelum menyelesaikan program.
Benny yang juga pendiri B Film School mengatakan, pihaknya menempatkan jajaran pengajar yang merupakan praktisi aktif di industri.
Dengan demikian, tambahnya, dapat memastikan setiap proses pembelajaran selalu relevan dengan kebutuhan industri terkini dan memberikan perspektif nyata tentang cara kerja profesional di lapangan.
Selain itu, lanjutnya, juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai komunitas dan asosiasi industri kreatif, seperti IRPI (Ikatan Rumah Produksi Iklan Indonesia), sebagai pintu bagi siswa untuk mengenal lebih dalam ekosistem kreatif yang berkembang serta memperluas jejaring profesional mereka di bidang film hingga periklanan.
Strategic Founder dan Wakil Pimpinan di B Film School Agung Ariefiandi menegaskan pentingnya keterhubungan antara pendidikan, komunitas, dan industri dalam membangun talenta yang siap pakai.
"B Film School tidak hanya sekadar tempat belajar. Kami membangun sebuah ekosistem kreatif yang memungkinkan siswa berkembang secara kompetensi, kreativitas, sekaligus memperluas koneksi industri mereka," ujarnya.
Baca juga: Menteri Ekraf mengajak anak muda garap industri kreatif sikapi PHK
Baca juga: Pemerintah dukung pengembangan film lewat penayangan film lawas
Baca juga: Produser proyeksikan pertumbuhan industri film bakal positif tahun ini
Pewarta: Subagyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
