Sydney (ANTARA) - Pemerintah Australia pada Rabu (27/8) membantah klaim bahwa pihaknya mengusir duta besar (dubes) Iran dan menangguhkan aktivitas operasional kedutaan besarnya di Teheran demi menyenangkan Israel.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada Rabu pagi menuturkan bahwa tindakan Iran telah "melewati batas" usai Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Selasa (26/8) menuding negara Timur Tengah tersebut telah mengarahkan serangan antisemit di Australia sejak Oktober 2023.
Dalam konferensi pers pada Selasa, Albanese mengumumkan bahwa Dubes Iran untuk Australia Ahmad Sadeghi dan tiga pejabat lainnya telah diusir dari Australia setelah Organisasi Intelijen Keamanan Australia (Australian Security Intelligence Organization/ASIO) mengumpulkan "bukti kredibel" bahwa Iran mengarahkan sedikitnya dua serangan.
Menanggapi tudingan tersebut melalui sebuah unggahan pada platform media sosial X, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Canberra "seharusnya berbuat lebih baik alih-alih menyenangkan" rezim Israel.
Dikatakan Wong, pemerintah menolak klaim itu dan percaya dengan penilaian ASIO.
"Ini merupakan serangan kekerasan di tanah Australia terhadap warga Australia. Ini tidak dapat dibiarkan. Ini tidak bisa diterima," tuturnya kepada saluran televisi Australian Broadcasting Corporation (ABC).
"Itulah mengapa kami mengambil tindakan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Ini merupakan pengusiran duta besar pertama dalam periode pascaperang," ujarnya.
Selain mengusir Sadeghi, Australia juga menangguhkan aktivitas operasional kedutaan besarnya di Teheran dan akan menetapkan Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolution Guards Corps/IRGC) Iran sebagai organisasi teroris, ungkap Albanese pada Selasa.
ASIO telah mengidentifikasi serangan pembakaran di sinagoge Melbourne pada Desember 2024 dan restoran kosher di Sydney pada Oktober 2024 sebagai serangan yang diyakini telah diarahkan oleh Iran.
Menteri Dalam Negeri Australia Tony Burke pada Rabu mengatakan kepada radio ABC bahwa tudingan terhadap Iran "tidak dilontarkan sembarangan" dan masyarakat Australia harus memiliki kepercayaan yang "sangat tinggi" terhadap penilaian ASIO.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.