AS janji serang Houthi hingga aksi serang kapal di Laut Merah berhenti

4 hours ago 3

Washington (ANTARA) - Amerika Serikat akan terus menyerang kelompok Houthi di Yaman hingga mereka menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, kata Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada Minggu (16/3).

"Ini bukan aksi semalam saja. Serangan ini akan terus berlanjut sampai mereka mengatakan, 'Kami berhenti menembaki kapal. Kami berhenti menyerang aset,'" ujar Hegseth kepada Fox News.

Pernyataan itu disampaikan sehari setelah AS melancarkan serangan udara terhadap kelompok Houthi, yang menewaskan setidaknya 31 orang. Presiden Donald Trump sebelumnya telah memperingatkan bahwa "neraka akan menghujani mereka" jika serangan terhadap kapal di Laut Merah terus berlanjut.

"Kami tidak menginginkan perang berkepanjangan yang terbatas di Timur Tengah. Kami juga tidak peduli dengan apa yang terjadi dalam perang saudara di Yaman," ucap Hegseth.

"Tujuan kami adalah menghentikan serangan terhadap aset-aset di jalur perairan kritis tersebut dan mengembalikan kebebasan navigasi, yang merupakan kepentingan nasional utama Amerika Serikat," kata Hegseth lagi.

Kepala Pentagon itu juga menuding Iran telah mendukung kelompok Houthi "terlalu lama."

"Mereka sebaiknya mundur," ia memperingatkan.

Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, mengatakan kelompoknya menargetkan kapal induk AS dengan rudal balistik dan drone sebagai balasan atas serangan udara Amerika.

Saree mengatakan pasukan Houthi melakukan "operasi militer berkualitas tinggi" yang menargetkan USS Harry S. Truman dan kapal-kapal perang pengawalnya di Laut Merah utara dengan 18 rudal balistik dan rudal bersayap serta satu drone.

Dia bersumpah bahwa kelompoknya tidak akan ragu untuk menyerang semua aset angkatan laut AS di Laut Merah dan Laut Arab sebagai pembalasan.

Iran, pada bagiannya, mengatakan Houthi membuat keputusan strategis mereka secara independen.

"Yaman adalah negara merdeka dengan kebijakan sendiri," kata Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Minggu.

"Rakyat Yaman memiliki kebijakan nasional mereka sendiri. Houthi sebagai perwakilan rakyat Yaman membuat keputusan strategis dan operasional mereka sendiri,” ucapnya.

Houthi, sebagai bentuk solidaritas dengan Jalur Gaza, telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, yang mengganggu perdagangan global, dengan rudal dan drone sejak akhir 2023.

Kelompok tersebut sempat menghentikan serangan setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas diberlakukan pada Januari. Namun, mereka mengancam akan melanjutkan serangan jika Israel terus memblokade bantuan ke Gaza, seperti yang terjadi pada 2 Maret.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Korban tewas akibat serangan AS di Yaman lampaui 50 orang, 100 terluka

Baca juga: PBB serukan penghentian aktivitas militer pasca serangan AS di Yaman

Baca juga: Rubio: AS tidak berencana lakukan operasi darat di Yaman

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |