Aprindo sebut ada permintaan penurunan HET beras di ritel modern

2 months ago 6
permintaan ini berbarengan dengan munculnya kasus beras oplosan premium di sejumlah tempat

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menyebutkan ada permintaan dari produsen kepada ritel modern untuk menurunkan harga beras sebesar Rp1.000 per 5 kilogram.

"Sejak kemarin para produsen sudah membuat surat kepada kita untuk menurunkan HET (harga eceran tertinggi) dari Rp74.500 itu, turun Rp1.000 per 5 kilogram. Jadi turun Rp200 per kilogram, sehingga HET pada saat itu Rp73.500 per 5 kilogram," ujar Solihin di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan permintaan ini berbarengan dengan munculnya kasus beras oplosan premium di sejumlah tempat.

Namun demikian, Solihin belum bisa memastikan keterkaitan antara permintaan penurunan HET beras dengan kasus beras oplosan.

"Kita nggak tahu, kan yang menurunkan bukan kita," katanya.

Solihin menegaskan bahwa pengusaha ritel tidak terlibat dalam kasus oplosan beras. Sebab, toko ritel modern tidak ikut serta dalam produksi beras.

Selama ini pihak ritel hanya menjual produk akhir, yang sesuai dengan ketentuan beras kategori premium.

Lebih lanjut, peritel juga selalu meminta produsen maupun suplier untuk membuat surat pernyataan bahwa beras kemasan tersebut telah memenuhi persyaratan kualitas premium.

Menurut Solihin, apabila tidak mencantumkan keterangan tersebut maka produk tidak akan dijual di toko ritel modern.

"Dengan adanya hal tersebut kita minta kepada para pemasok, prinsipal, apapun suplier dia harus buat surat pernyataan. Karena dalam kontrak kerja kita kepada pemasok itu adalah jelas yang kita beli adalah beras jenis premium," imbuh Solihin.

Baca juga: Aprindo tidak akan tarik beras oplosan tanpa instruksi resmi

Baca juga: Aprindo Bali lakukan seleksi ketat pastikan ritel nihil beras oplosan

Baca juga: Airlangga targetkan transaksi "holiday sale" capai Rp60 triliun

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |