Apakah orang tua bisa durhaka kepada anaknya?

6 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Selama ini, istilah "durhaka" identik dengan perilaku anak yang tidak berbakti kepada orang tua. Istilah ini sering kali digunakan untuk menggambarkan ketidakpatuhan anak terhadap orang tua, yang dianggap sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran moral dan agama.

Namun, dalam perspektif Islam, konsep durhaka tidak hanya berlaku untuk anak, tetapi juga dapat diterapkan pada orang tua. Jika orang tua mengabaikan kewajiban dan hak-hak anak, mereka pun dapat dikategorikan sebagai durhaka.

Hal ini, mengindikasikan bahwa hubungan orang tua dan anak bersifat saling mengikat, di mana kedua belah pihak memiliki kewajiban terhadap satu sama lain. Oleh karena itu, simak penjelasan berikut.

Kewajiban orang tua dalam Islam

Dalam ajaran Islam, anak merupakan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dididik dengan baik. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk memenuhi hak-hak anak, termasuk memberikan kasih sayang, pendidikan, dan bimbingan spiritual. Jika orang tua lalai dalam menjalankan kewajiban ini, mereka dapat dianggap durhaka kepada anaknya.

Kisah di masa Khalifah Umar bin Khattab

Salah satu kisah yang sering dijadikan rujukan adalah peristiwa pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Seorang ayah datang mengadukan anaknya yang dianggap durhaka, mengharapkan agar anaknya diberikan hukuman atau teguran. Namun, setelah dilakukan klarifikasi, terungkap bahwa sang ayah tidak memenuhi tiga kewajiban dasar sebagai orang tua.

Tiga kewajiban tersebut adalah memilihkan ibu yang baik, memberikan nama yang baik, dan mengajarkan Al Quran kepada anaknya. Karena kelalaian ayah dalam menjalankan kewajiban tersebut, Umar bin Khattab pun menegur sang ayah dan menyebutnya sebagai orang tua yang durhaka.

Bentuk-bentuk kedurhakaan orang tua

Beberapa perilaku orang tua yang dapat dikategorikan sebagai durhaka antara lain:

- Tidak memenuhi kebutuhan dasar anak, seperti kasih sayang dan perhatian.

- Bersikap tidak adil atau pilih kasih di antara anak-anak.

- Mengabaikan pendidikan agama dan moral anak.

- Melakukan kekerasan fisik atau verbal terhadap anak.

- Menghina atau merendahkan anak di depan umum.

Konsekuensi kedurhakaan orang tua

Kedurhakaan orang tua dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak serta hubungan keluarga secara keseluruhan. Anak yang merasa tidak diperhatikan atau diperlakukan tidak adil oleh orang tuanya dapat mengalami gangguan emosional yang mempengaruhi masa depan mereka.

Dalam Islam, orang tua yang durhaka kepada anaknya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk melakukan introspeksi diri dan memastikan bahwa mereka telah menjalankan kewajiban mereka dengan baik demi kesejahteraan anak-anak dan keharmonisan keluarga.

Kedurhakaan bukan hanya berlaku bagi anak kepada orang tua, tetapi juga sebaliknya. Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik dan membesarkan anak. Dengan memahami dan menjalankan kewajiban tersebut, hubungan antara orang tua dan anak akan harmonis dan penuh berkah.

Baca juga: Dampak positif memiliki keluarga yang harmonis bagi anak dan orang tua

Baca juga: Cara menghadapi orang tua yang terlalu mengekang

Baca juga: Ada tren orang tua di Jakarta mulai tinggalkan sekolah negeri

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |