Apa itu Sesar Lembang? Ini sejarah dan catatan aktivitasnya di Jabar

3 weeks ago 14

Jakarta (ANTARA) - Tidak banyak yang tahu, di balik keindahan Bandung yang dikelilingi pegunungan, tersimpan ancaman geologi yang tidak bisa diabaikan. Sesar Lembang, patahan aktif yang membentang di utara kota, menyimpan potensi gempa besar yang bisa terjadi kapan saja.

Lantas, apa sebenarnya Sesar Lembang itu, bagaimana sejarah terbentuknya, dan seperti apa catatan aktivitasnya selama ini? Berikut penjelasannya

Apa itu Sesar Lembang?

Sesar Lembang adalah patahan aktif bertipe strike-slip atau pergeseran mendatar yang terletak sekitar 10 kilometer di utara Kota Bandung, Jawa Barat. Patahan ini membentang sepanjang kurang lebih 25 hingga 29 kilometer dari wilayah Padalarang hingga Jatinangor.

Karakteristiknya menunjukkan pergeseran mendatar ke arah kiri (sinistral), dengan ketinggian yang bervariasi dari 450 meter di puncak Gunung Palasari Maribaya hingga 40 meter di Cisarua.

Baca juga: Aktivitas Tangkuban Parahu tak meningkat pascagempa sesar Lembang

Sejarah dan pembentukan

Sesar Lembang terbentuk pada Zaman Kuarter atau Pleistosen sekitar 500.000 tahun yang lalu. Proses pembentukannya berkaitan dengan runtuhnya Kompleks Gunung Api Sunda-Burangrang yang memicu terbentuknya struktur sesar turun, yang kemudian berkembang menjadi sesar mendatar aktif penyebab gempa.

Catatan geologi menunjukkan bahwa gempa besar pernah terjadi di masa lalu, salah satunya sekitar 2.000 tahun lalu dengan magnitudo 6,8 yang menyebabkan bagian utara sesar turun sekitar 1,7 meter. Sekitar 500 tahun kemudian, gempa susulan menyebabkan penurunan tambahan sekitar 0,5 hingga 1 meter.

Pergerakan tahunan dan potensi gempa

Pergeseran Sesar Lembang terjadi dengan kecepatan antara 0,2 hingga 3,45 milimeter per tahun. Para ahli memperkirakan potensi gempa besar di kawasan ini dapat mencapai magnitudo 6,5 hingga 7,0, dengan periode pengulangan sekitar 170 hingga 670 tahun. Rekaman geologi memperkirakan gempa besar terakhir terjadi pada abad ke-17.

Baca juga: Sesar Lembang lewati berbagai wilayah di Jawa Barat

Catatan aktivitas gempa terkini

Beberapa gempa kecil pernah tercatat di sekitar Sesar Lembang dalam era modern, di antaranya:

• 28 Agustus 2011: Gempa magnitudo 3,3 dengan kedalaman dangkal merusak 384 rumah di Kampung Muril, Jambudipa, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

• 14 dan 18 Mei 2017: Gempa magnitudo 2,8 dan 2,9 terjadi di wilayah sekitar tanpa kerusakan berarti.

• 20 Agustus 2025: Gempa magnitudo 1,7 dengan kedalaman 10 kilometer terjadi di zona sesar, disertai peningkatan aktivitas seismik ringan dalam beberapa bulan terakhir.

Pemantauan dan mitigasi

Pemantauan aktivitas Sesar Lembang telah dilakukan sejak 1963 melalui pemasangan seismograf. Upaya mitigasi juga meliputi pemetaan zona rawan, edukasi publik, dan pembangunan rumah tahan gempa agar dampak bencana dapat diminimalisasi.

Selain itu, pemerintah menetapkan jarak aman dari garis sesar sekitar 100-150 meter sesuai standar internasional. Beberapa desa di sepanjang jalur sesar pun mulai menerapkan sistem deteksi dini dan menyiapkan jalur evakuasi sebagai langkah antisipasi.

Dengan demikian, Sesar Lembang merupakan ancaman nyata bagi wilayah Bandung Raya karena potensi gempa besar yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Meskipun pergeserannya berlangsung lambat, akumulasi energi di zona sesar dapat memicu gempa yang berdampak luas. Kesadaran masyarakat dan kesiapan pemerintah menjadi faktor penting dalam meminimalkan risiko bencana.

Baca juga: BMKG Bandung survei peta bahaya gempa bumi dari Sesar Lembang

Baca juga: BMKG tekankan pentingnya mitigasi menghadapi gempa Sesar Lembang

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |