Apa itu sariawan? Ini definisi dan faktor risiko munculnya sariawan

10 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Sariawan mungkin bukan hal baru bagi banyak orang. Luka kecil berwarna putih atau kekuningan yang muncul di dalam mulut ini sering dianggap sepele, namun bisa menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu aktivitas harian seperti makan, minum, atau berbicara.

Meski tampak ringan, sariawan sebenarnya bisa menjadi sinyal dari berbagai kondisi, mulai dari kekurangan nutrisi hingga respons terhadap stres atau infeksi.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan sariawan serta memahami berbagai faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Berikut ini penjelasan lengkap yang dirangkum dari beragam sumber.

Baca juga: Dari minor hingga herpetiform, ini jenis-jenis sariawan mulut

Definisi sariawan

Sariawan merupakan luka kecil yang biasanya muncul di dalam rongga mulut. Meski terlihat sepele, luka ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama saat makan, berbicara, atau saat bagian tersebut tersentuh.

Berbeda dari luka pada bibir akibat infeksi virus herpes yang bersifat menular, sariawan tidak menyebar dan umumnya berkaitan dengan gangguan keseimbangan dalam mulut.

Kondisi ini, yang dalam istilah medis dikenal sebagai stomatitis, ditandai dengan peradangan disertai rasa nyeri pada area mulut, yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Sariawan bisa timbul di berbagai lokasi dalam mulut mulai dari gusi, pipi bagian dalam, lidah, bibir, hingga langit-langit mulut.

Biasanya, sariawan akan sembuh tanpa pengobatan khusus dalam waktu satu hingga dua minggu. Namun, untuk membantu meredakan nyeri-nya, penderita dapat melakukan perawatan sederhana di rumah, seperti mengompres dengan es batu atau menggunakan obat kumur yang sesuai.

Jika keluhan tidak juga membaik dalam waktu yang wajar, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter guna mengetahui penyebab pasti dan memperoleh penanganan yang tepat.

Baca juga: 8 cara cepat sembuhkan sariawan agar aktivitas tidak terganggu

Faktor risiko sariawan

Meskipun sariawan dapat dialami oleh siapa saja, ada sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko munculnya gangguan ini, di antaranya:

• Kurangnya menjaga kebersihan area mulut dengan baik.

• Pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai ukuran atau jarang dibersihkan.

• Menjalani terapi kemoterapi yang dapat memicu peradangan di mulut.

• Penggunaan obat-obatan yang menghambat produksi air liur.

• Penderita diabetes cenderung lebih rentan mengalami sariawan.

• Defisiensi vitamin B kompleks dan zat besi dalam tubuh.

• Efek samping dari konsumsi antibiotik tertentu.

• Kebiasaan merokok dalam jangka panjang.

• Sistem imun yang lemah atau sedang menurun.

Baca juga: 7 makanan yang harus dihindari saat sariawan agar cepat sembuh

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |