Warga diajak waspadai guguran lava Gunung Karangetang-Sulut

7 hours ago 3

Manado (ANTARA) - Badan Geologi mengajak warga waspadai guguran lava Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

"Akumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah-lembah jalur luncuran/guguran lava pijar berpotensi menjadi guguran lava ke bagian hilir," ajak Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN dalam laporan yang diterima ANTARA di Manado, Rabu.

Dia berharap masyarakat yang tinggal di sekitar ataupun yang akan melintas di sungai atau kali Gunung Karangetang tetap waspada, serta berhati-hati terjadinya banjir lahar saat hujan dari puncak.

Muhammad Wafid mengatakan, saat ini berdasarkan data pengamatan visual dan instrumental serta dengan mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih pada Level II (Waspada).

Dia berharap, pada tingkat aktivitas Level II tersebut warga memperhatikan rekomendasi yang diberikan di antaranya masyarakat/pengunjung/ wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah dua (utara), serta 2,5 kilometer pada sektor barat daya dan selatan dari kawah utama.

Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.

Dia berharap masyarakat tetap tenang, tidak terpancing berita bohong tentang erupsi Gunung Karangetang, serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter

Baca juga: BPBD: Pendaki di Gunung Lemongan selamat setelah 18 jam hilang

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |