Apa itu gempa bumi? Penjelasan lengkap dan karakteristiknya

3 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Pernahkah Anda merasakan tanah tiba-tiba bergetar atau bangunan bergoyang tanpa sebab yang jelas? Fenomena itu dikenal dengan istilah gempa bumi. Sebagai salah satu peristiwa alam yang sering terjadi di berbagai belahan dunia, gempa bumi sudah lama menjadi perhatian para ilmuwan maupun masyarakat umum.

Memahami apa itu gempa bumi, sangat penting agar kita lebih waspada sekaligus bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat. Berikut ini pemahaman dasar mengenai gempa bumi dan karakteristik-nya, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Mengenal gempa bumi

Menurut keterangan dari situs resmi BMKG, gempa bumi merupakan peristiwa bergetar-nya permukaan bumi yang terjadi karena pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam lapisan bumi, biasanya ditandai dengan retaknya batuan pada kerak bumi.

Energi tersebut muncul akibat pergerakan lempeng tektonik, lalu merambat ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik sehingga getarannya bisa dirasakan hingga ke permukaan.

Secara sederhana, gempa bumi dapat dipahami sebagai getaran pada bumi yang timbul karena pelepasan energi mendadak dari dalam bumi. Sementara itu, tingkat frekuensi gempa di suatu daerah umumnya berkaitan dengan jenis serta kekuatan gempa yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Untuk mengukur-nya, para ahli menggunakan alat bernama seismometer.

Baca juga: Cara aktifkan notifikasi peringatan gempa bumi di ponsel Android

Skala yang sering dipakai untuk mengukur kekuatan gempa ada beberapa, salah satunya adalah Moment Magnitude Scale (Mw) yang berlaku secara global. Di Indonesia, laporan resmi dari observatorium seismologi biasanya menggunakan Skala Richter, khususnya untuk gempa dengan magnitudo lokal sekitar 5. Kedua skala ini memiliki tingkat akurasi yang sama pada rentang nilai tertentu.

Gempa dengan magnitudo 3 biasanya hampir tidak terasa, sedangkan gempa di atas 7 berpotensi besar menimbulkan kerusakan serius pada wilayah yang luas, tergantung kedalamannya.

Dalam catatan sejarah, gempa terbesar pernah mencapai lebih dari 9 skala Richter. Salah satu contohnya adalah gempa dahsyat berkekuatan 9,0 magnitudo yang mengguncang Jepang pada tahun 2011, dan tercatat sebagai gempa terbesar di negara tersebut sejak pencatatan modern dilakukan.

Selain magnitudo, tingkat getaran di suatu lokasi juga sering diukur menggunakan Skala Intensitas Mercalli yang menekankan pada dampak nyata yang dirasakan masyarakat.

Baca juga: Penyebab gempa bumi dan langkah pencegahan yang perlu diketahui

Karakteristik gempa bumi

Beberapa ciri khas dari peristiwa gempa bumi antara lain:

• Terjadi hanya dalam rentang waktu yang relatif singkat.

• Dapat menimbulkan bencana atau kerugian bagi masyarakat.

• Memiliki kemungkinan untuk kembali terjadi.

• Tidak dapat dicegah, namun dampak yang ditimbulkan bisa diminimalkan.

• Umumnya muncul di lokasi tertentu.

Dengan memahami pengertian dan karakteristik tersebut, kita bisa lebih menyadari bahwa gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya dapat dikurangi melalui kesiapsiagaan.

Edukasi mengenai apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah gempa sangat penting, baik bagi individu maupun masyarakat luas, agar risiko kerugian dan korban jiwa dapat ditekan seminimal mungkin.

Baca juga: Hal-hal penting yang perlu dilakukan usai gempa bumi

Baca juga: Mengenal jenis-jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |