Jakarta (ANTARA) - Teater Bulungan Jakarta baru saja menjadi saksi keberhasilan pementasan Jejak Cinta Tanah Jawa, karya terbaru dari Broadwayang Production di bawah kepemimpinan produser sekaligus sutradara muda Mikail Edwin Rizki.
Diselenggarakan pada 4 Mei 2025 dalam dua pertunjukan pukul 13.00 WIB dan 16.00 WIB, pementasan ini berhasil menarik lebih dari 600 penonton dari berbagai latar belakang yang antusias menyambut sentuhan segar pada kisah sejarah Panembahan Senopati dan Ratna Dumilah.
Dengan pendekatan teatrikal yang menggabungkan Broadway-style musical dan seni pertunjukan tradisional seperti wayang orang, Jejak Cinta Tanah Jawa tidak hanya memikat secara visual tetapi juga berhasil menyentuh sisi emosional penonton. Melalui balutan narasi historis dan artistik yang kaya, pementasan ini menorehkan kesan mendalam.
Mikail menuturkan bahwa melihat penonton terharu dan terinspirasi adalah hadiah terbesar baginya dan tim. Reaksi positif dari penonton pun menjadi semacam validasi bahwa upaya dia dan tim dalam meramu tradisi dan modernitas bisa diterima oleh publik.
“Setiap tantangan adalah pelajaran berharga yang memperkuat tekad saya untuk terus berkarya. Hal tersebut terjadi mulai dari sinkronisasi musik dan pencahayaan, hingga proses membangun chemistry antar-pemain, semua proses itu memperkaya pengalaman kami sebagai tim."ujar Mikail.
Antusiasme penonton terlihat sejak pintu teater dibuka. Tiket terjual habis, sementara komentar-komentar positif membanjiri lini masa media sosial Broadwayang Production. Banyak yang menyebut pertunjukan ini sebagai bentuk baru dari pengalaman menikmati seni pertunjukan Indonesia.
Pertunjukan ini juga menjadi penanda evolusi Broadwayang Production. Dari sebuah proyek seni sekolah yang lahir di bangku SMA, kini Broadwayang menjelma menjadi kolektif produksi yang memiliki visi jangka panjang untuk menciptakan ekosistem teater musikal berbasis budaya lokal.
Dalam produksi ini, Mikail kembali menggandeng koreografer Imanuel Christian Galih Rangga Prasetya dan penata musik Rendy Foster Silitonga. Kolaborasi mereka berhasil membangun sinergi yang apik antara musik kontemporer, koreografi ekspresif, dan narasi klasik, menciptakan pengalaman teatrikal yang imersif.
Broadwayang Production, yang sebelumnya telah memproduksi Ramayana The Musical, Namaku Malin The Musical, dan Senandung Cinta di Balik Tahta, menunjukkan konsistensinya dalam mengangkat kisah lokal dengan pendekatan kontemporer. Jejak Cinta Tanah Jawa merupakan langkah lanjutan dari konsistensi tersebut.
Dukungan pementasan ini juga datang dari Fit & Sim Rooftop Grill, dan beberapa komunitas seni seperti; Center Stage Community, Jakarta Art House, Teaterindo, Jaksical, Musik Kita, Teater Keliling, Ruang Bunyi, Creangers, Indonesian Musical Company, dan Askara, yang menjadi penopang kesuksesan pertunjukan ini. Para pengunjung tak segan memberikan apresiasi langsung kepada para pemain dan kru, menyatakan kebanggaannya terhadap kualitas karya anak bangsa. Ke depan, Mikail juga berharap dapat melibatkan lebih banyak kolaborator lintas disiplin dalam produksi-produksi berikutnya, guna memperkaya perspektif dan menjangkau audiens yang lebih luas.
"Saya bermimpi Broadwayang menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar, berkarya, dan mencintai budaya kita. Saya berambisi mengembangkan Broadwayang menjadi ruang kreatif yang tidak hanya memproduksi pertunjukan, tetapi juga mendidik dan memperluas pemahaman tentang warisan budaya Indonesia,” tutup Mikail.
Sabela Erifah yang berperan sebagai Retna Dumilah menambahkan “Dengan adanya pementasan seperti ini, kami berharap bahwa anak-anak muda lebih memahami sejarah tentang Indonesia dan lebih aware dengan sejarah”
Kesuksesan Jejak Cinta Tanah Jawa menjadi refleksi bahwa pasar seni pertunjukan Indonesia terbuka terhadap inovasi, selama tetap menjaga esensi nilai budaya lokal. Ini juga menjadi penanda bahwa generasi muda mampu menjadi pelaku utama dalam pelestarian budaya. Dengan komitmen terhadap kualitas dan semangat kolaborasi, Broadwayang Production semakin siap menjadi bagian penting dalam peta industri teater musikal Indonesia.
Executive Producer pentas seni ini, Irwin Rizki mengatakan ”Saya mendukung pementasan ini karena umumnya baik penari maupun semua kru yang ada di pementasan ini ialah para remaja, dan remaja ini adalah remaja yang memang mempunyai background seni khususnya seni tari, seni vokal, dan pencinta budaya tradisional Indonesia. Dan mereka ingin mengembangkan serta melestarikan budaya Indonesia. Itu sih motivasi yang saya selalu support kegiatan mereka.”
“Kami ingin mengajak utamanya remaja-remaja, menyaksikan seni tradisional yang dikomunikasikan dengan seni modern, supaya lebih tertarik. Rencana kedepannya akan ada pementasan di beberapa daerah yang mungkin masih kita susun, mungkin mudah-mudahan di tahun ini.” tutupnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025