Kota Bharu, Kelantan, (ANTARA) - Para anggota parlemen muda dari negara anggota ASEAN berkumpul di Selangor, Malaysia, untuk membahas secara mendalam keterlibatan pemuda dalam pembuatan kebijakan yang bertujuan mengatasi berbagai tantangan regional mendesak demi masa depan perhimpunan bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara tersebut.
Pada Pertemuan Konsultasi ke-2 yang berlangsung dari 5 hingga 8 Mei di Selangor, Malaysia, para peserta fokus pada proses pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan tantangan-tantangan regional seperti kesenjangan ekonomi, transformasi digital, dan pembangunan yang inklusif.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kantor Ketua Dewan Rakyat Malaysia dan diterima di Kota Bharu, Kelantan, Malaysia, pada Selasa (6/5).
Pertemuan itu juga menjadi ajang untuk menegaskan kembali strategi Majelis Antar-Parlemen ASEAN (AIPA) yang berkomitmen pada kepemimpinan lintas generasi dan keterlibatan pemuda, demi memastikan stabilitas dan kemakmuran kawasan dalam jangka panjang.
Hasil pembahasan dari Pertemuan Konsultasi ke-2 ini akan dirumuskan dalam bentuk rekomendasi yang akan dipresentasikan dalam Sidang Umum AIPA ke-46 di Malaysia.
Rekomendasi tersebut merupakan kontribusi nyata dalam menyusun kebijakan yang berwawasan ke depan dan berorientasi pada kepentingan generasi muda.
Selain itu, menurut keterangan tersebut, pertemuan yang dibuka oleh Juru Bicara Dewan Rakyat sekaligus Presiden AIPA 2025, Johari Abdul, menekankan pentingnya pendekatan strategis dan inklusif dalam agenda pembangunan pemuda.
Keterangan tersebut juga menyebutkan bahwa dengan berinvestasi pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan, memperkuat dukungan kelembagaan, serta memperluas akses terhadap peluang ekonomi, ASEAN dapat secara optimal memanfaatkan energi dan inovasi generasi mudanya untuk mendorong kesejahteraan kolektif di kawasan.
AIPA merupakan badan parlemen regional yang menghimpun parlemen dari negara-negara anggota ASEAN guna memperkuat kerja sama kawasan melalui jalur diplomasi parlemen dan pertukaran kebijakan.
Didirikan pada tahun 1977, AIPA telah berperan penting dalam mendukung pencapaian tujuan ASEAN di berbagai sektor, termasuk pembangunan berkelanjutan, keamanan, perdagangan, serta pemberdayaan pemuda.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, AIPA meluncurkan inisiatif Anggota Parlemen Muda AIPA (YPA) pada tahun 2020, sebuah platform khusus yang ditujukan untuk mendorong kepemimpinan pemuda dalam proses parlementer dan meningkatkan partisipasi politik generasi muda di kawasan.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dibentuk pada 8 Agustus 1967 melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. ASEAN terdiri dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Timor Leste bergabung paling akhir dan hingga kini masih dalam proses aksesi sebagai anggota penuh ASEAN.
Baca juga: DPR usulkan AIPA bentuk satuan tugas bantu demokratisasi Myanmar
Baca juga: Roro Esti pimpin YPA dorong pemuda terlibat pembangunan inklusif
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025