Anggota DPR ingatkan pelaksanaan Sekolah Rakyat harus merata

2 months ago 21

Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Arzeti Bilbina mengingatkan pemerintah agar memastikan pelaksanaan program Sekolah Rakyat dapat dilakukan secara merata di setiap daerah di tanah air guna memastikan tak ada lagi anak Indonesia yang kehilangan kesempatan bersekolah.

“Kami mendorong pemerintah agar Sekolah Rakyat dijalankan dengan serius dan merata agar tak ada lagi anak Indonesia yang kehilangan hak atas pendidikan,” kata Arzeti dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sebagai anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi persoalan seputar jaminan sosial, kesehatan, dan ketenagakerjaan, Arzeti juga menyampaikan dukungan penuh dari Komisi IX terhadap program Sekolah Rakyat.

“Komisi IX DPR mendukung penuh pelaksanaan Sekolah Rakyat," kata dia.

Menurut dia, Sekolah Rakyat merupakan salah satu terobosan dari Presiden Prabowo Subianto yang patut diapresiasi karena memberikan akses pendidikan kepada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

"Pendidikan adalah jalan utama mengentaskan kemiskinan dan Sekolah Rakyat adalah jembatannya,” ujarnya.

Baca juga: Mensos: Simulasi Sekolah Rakyat dimulai hari ini selama 24 jam penuh

Berikutnya, Arzeti menyoroti data dari Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar yang mencatat bahwa sebanyak 422.616 anak dari keluarga miskin ekstrem di desil 1 tidak bersekolah atau putus sekolah. Angka itu merupakan bagian dari 5,36 juta anak usia sekolah dari kelompok termiskin yang seharusnya mendapatkan pendidikan layak.

“Ini bukan sekadar angka. Di balik itu ada masa depan anak-anak bangsa yang terancam," kata dia.

Arzeti juga menekankan pentingnya pengawasan berkala dari kementerian terkait, khususnya Kementerian Sosial, agar program Sekolah Rakyat berjalan sesuai visi dan misi Presiden Prabowo. Ia menambahkan bahwa pendidikan yang diberikan harus mampu membentuk karakter dan membekali siswa dengan wawasan serta keterampilan yang relevan dengan tantangan masa depan.

“Pastikan program ini dijalankan sesuai amanah. Semua pihak, baik pusat maupun daerah, harus terlibat dan berkomitmen untuk menyukseskan Sekolah Rakyat. Ini adalah investasi masa depan bangsa,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf telah meninjau simulasi Sekolah Rakyat Rintisan yang dilaksanakan selama dua hari sebelum pembelajaran dimulai pada tanggal 14 Juli, dengan durasi simulasi 24 jam penuh.

Mensos mengatakan simulasi tersebut dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 9-10 Juli 2025 sehingga para siswa akan menginap di asrama yang telah disediakan.

Diketahui, Sekolah Rakyat merupakan program Presiden Prabowo Subianto bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah berasrama ini gratis dan tersedia untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Adapun tahun ini sebanyak 100 lokasi rintisan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia siap dibuka secara bertahap, yakni sebanyak 63 titik siap dimulai pada tanggal 14 Juli dan 37 titik lainnya menyusul pada akhir bulan.

Baca juga: MenPANRB pastikan Sekolah Rakyat berkelanjutan dan profesional

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |