Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Chusnunia Chalim mengimbau masyarakat yang berencana berlibur menghabiskan malam pergantian tahun baru untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca yang disampaikan oleh BMKG.
"Bagi masyarakat maupun wisatawan untuk terus diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi serta selalu menjaga lingkungan sekitar dan pastikan selalu mengupdate informasi yang dikeluarkan oleh BMKG," kata Chusnunia, dikutip di Jakarta, Selasa.
Berikutnya, dia juga mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan keselamatan terlebih dahulu daripada rencana perjalanan wisatanya.
"Kemungkinan kita masih juga punya waktu untuk mengunjungi di lain waktu atau lain bulan,” kata dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengidentifikasi empat fenomena atmosfer yang berkonvergensi secara simultan pada akhir tahun 2025. Peringatan yang sama juga telah dikeluarkan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Bali pada penghujung tahun 2025.
Chusnunia meminta pemerintah dan pengelola wisata untuk mengantisipasi kondisi tersebut dengan memastikan kesediaan penunjuk jalur evakuasi di lokasi-lokasi strategis. Dengan demikian, wisatawan menjadi lebih mudah dalam mengidentifikasi rute evakuasi serta titik kumpul dalam situasi darurat.
"Kita harus memastikan di tengah cuaca yang seperti ini tempat-tempat wisata maupun taman rekreasi ini benar-benar siap tidak hanya menyambut wisatawan, tapi juga menyiapkan keamanan," kata dia.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun telah memberikan kiat mitigasi bencana bagi masyarakat menjelang tahun baru 2026, mulai dari mengetahui potensi risiko bencana dan titik kumpul di sekitar tempat tinggal.
"Pada prinsipnya, pertama selalu update prakiraan cuaca dari BMKG. Kemudian, ketahui potensi risiko yang ada di sekitar rumah tempat tinggal, tempat kerja, dan zona commute kita sehari-hari," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari.
Abdul melanjutkan, masyarakat perlu benar-benar menerapkan sedia payung sebelum hujan dengan mengetahui potensi risiko bencana di sekitar tempat tinggal dan terus mengikuti prakiraan cuaca.
"Selain itu, kita juga perlu selalu tahu misalnya di rumah itu kalau ada potensi banjir harus ke mana. Kalau di tempat kerja ada potensi banjir atau dekat sungai, kalau ada kondisi kedaruratan harus ke mana, titik kumpul ke mana, jalur evakuasi di mana, dan biasakan di keluarga itu menyampaikan kalau ada kondisi-kondisi kedaruratan kita harus berkumpul di mana, jadi ada titik kumpul keluarga," paparnya.
Baca juga: BPBD imbau warga Babel tidak rayakan malam tahun baru di pantai
Baca juga: BNPB: Mitigasi bencana, ketahui potensi risiko-titik kumpul di sekitar
Baca juga: Banten berpotensi hujan lebat dan angin kencang hingga awal Januari
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































