Amphuri ingatkan calon haji pentingnya vaksin pneumonia

3 hours ago 5
Pneumonia merupakan penyakit terbanyak yang diderita oleh jamaah Indonesia selama di Arab Saudi dengan total 1.248 kasus pada musim haji 2023

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mengingatkan calon haji akan pentingnya vaksin pneumonia, demi menjaga kesehatan saat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji.

"Amphuri didukung Pfizer Indonesia mengadakan forum dialog kesehatan, sebuah pertemuan anggota dengan pakar kesehatan terkait pentingnya vaksinasi Pneumonia bagi jamaah haji dan umrah," ujar Ketua Umum DPP Amphuri Firman M. Nur dalam diskusi di Jakarta, Rabu.

Firman menjelaskan pelaksanaan ibadah haji dan umrah melibatkan kerumunan massa yang sangat padat dan perubahan suhu yang drastis. Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan terjadinya risiko infeksi saluran pernapasan.

Ia mengutip data Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI yang melaporkan bahwa pneumonia merupakan penyakit terbanyak yang diderita oleh jamaah Indonesia selama di Arab Saudi dengan total 1.248 kasus pada musim haji 2023.

"Berdasarkan demografis jamaah haji, sekitar 64 persen dari total jamaah memiliki faktor risiko dan gangguan kesehatan yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam melaksanakan ibadah haji," kata dia.

Baca juga: BP Haji usul petugas haji perempuan diperbanyak pada tahun depan

Firman menjelaskan pneumonia adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas global, terutama pada kelompok rentan seperti lansia dan individu dengan kondisi kesehatan yang mendasar.

Dalam konteks perjalanan internasional, termasuk haji dan umrah, maka risiko pneumonia bisa meningkat akibat paparan lingkungan ekstrem dan interaksi dalam kerumunan besar.

"Boleh jadi, orang-orang yang datang ke Saudi tentunya kondisinya berbeda-beda, mulai dari usia, kesehatan, kerentanan terhadap penyakit dan kebersihan, hal ini besar kemungkinan berdampak terhadap kesehatan jamaah," kata dia.

Meskipun vaksinasi pneumonia tersedia, kata Firman, kesadaran akan penyakit ini dan pentingnya pencegahan masih rendah, khususnya pelaku perjalanan haji khusus dan umrah (PIHK/PPIU).

Baca juga: Polisi gagalkan keberangkatan 71 orang calon haji nonprosedural

"Oleh karena itu, Amphuri mencoba turut aktif dalam sosialisasi pentingnya pencegahan pneumonia melalui vaksinasi," kata dia.

Anggota Tim Pemeriksaan Kesehatan Haji Kemenkes Enny Nuryanti mengatakan cuaca panas di Arab Saudi yang mencapai suhu 39-43 derajat celsius dapat memicu beberapa penyakit terutama penyakit pernapasan.

"Pneumonia berawal dari infeksi saluran pernafasan atas atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bisa dipicu cuaca panas. Selain itu, kebanyakan jamaah saat beribadah tak bisa menghindarkan diri dari kerumunan, sehingga mudah tertular ISPA," kata dokter yang sempat menjadi Kepala KKHI di Mekkah dan Madinah ini.

Oleh karena itu, Enny mengimbau calon haji untuk tetap mengenakan masker saat beribadah atau beraktivitas. Terlebih para lansia, lebih rentan karena kondisi tubuhnya juga berisiko tinggi.

Selain itu, Enny juga mengimbau jamaah haji untuk tetap menjaga imun tubuh dengan banyak mengkonsumsi vitamin, makanan bergizi, istirahat yang cukup serta minum air putih dan oralit untuk menjaga cairan tubuh.

Baca juga: Untuk para calon haji jangan lewatkan vaksinasi

Baca juga: Kemenko tekankan pengawasan jemaah haji sebelum keberangkatan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |