Amorim tetap didukung MU meski jalani start terburuk dalam 33 tahun

Jakarta (ANTARA) - Manchester United tengah mengalami masa sulit di bawah asuhan pelatih Ruben Amorim, tetapi dukungan dari petinggi klub tetap kuat meski tim mencatatkan start terburuk dalam 33 tahun.

Menurut laporan jurnalis Sky Sports, Rob Dorsett pada Senin, Manchester United belum berencana untuk mengganti pelatih.

"Ruben Amorim telah menegaskan tidak akan mengubah filosofi sepak bolanya, dan para petinggi Manchester United tidak berencana menggantinya," demikian laporan Sky Sports pada Senin.

Baca juga: Kembali telan kekalahan, Amorim tak akan ubah filosofi permainannya

"Klub memiliki rencana jangka panjang, dan meskipun ada rasa frustrasi yang jelas dan semakin besar terhadap hasil pertandingan, tidak akan ada reaksi spontan atau evaluasi ulang berkala terhadap masa depan pelatih kepala setelah setiap kekalahan – betapapun kerasnya kegaduhan yang muncul dari luar," lanjut laporan itu.

Kekalahan telak 3-0 dari Manchester City pada Minggu (14/9) memperburuk rekor Amorim, yang hanya meraih delapan kemenangan dari 31 pertandingan Liga Inggris sejak menjabat pada 24 November.

Saat ini, Manchester United terpuruk di papan bawah klasemen.

Dari empat laga pembuka liga, United hanya meraih satu kemenangan. Parahnya lagi, United tersingkir memalukan dari Piala Liga bulan lalu setelah dikalahkan tim divisi empat, Grimsby Town.

Satu-satunya harapan untuk meraih trofi musim ini kini hanya tersisa di Piala FA.

Amorim, yang terikat kontrak hingga 2027, menegaskan bahwa dia tidak akan mengubah sistem 3-4-2-1 yang menjadi ciri khasnya.

Baca juga: Waktunya Manchester United ganti pemilik

"Bila United ingin mengubah formasi, mereka harus mengganti pelatih,” tegas pelatih berusia 40 tahun itu seusai pertandingan yang dikutip dari Metro pada Senin.

"Saya paham dan menerima kritik terhadap catatan buruk ini. Banyak hal terjadi selama beberapa bulan ini yang tidak diketahui publik, tetapi saya tidak akan mengubah filosofi saya.

"Saya akan terus bermain dengan cara saya sampai saya sendiri yang ingin mengubahnya.”

Meski tekanan semakin meningkat, Amorim tetap optimistis dengan pendekatannya.

Namun, dengan performa tim yang terus menurun, pertanyaan besar kini mengemuka: hingga kapan petinggi Manchester United akan terus memberikan kepercayaan kepada sang pelatih?