Jakarta (ANTARA) - Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengatakan, dari sekitar 8 juta peserta Cek Kesehatan Gratis (CKG), satu dari dua memiliki masalah gigi, mulai dari gigi berlubang hingga gusi yang turun.
"Jadi kalau dari peserta CKG ini 50 persen itu ada karies. Padahal target kita 2030 bebas karies di Rencana Aksi Nasional Kesehatan Gigi dan Mulut. Kemudian disusul dengan yang giginya hilang. Yang giginya hilang itu bisa karena dicabut atau bisa karena tanggal itu 37 persen," ujarnya dalam temu media daring di Jakarta, Kamis.
Kemudian, katanya, sebanyak 9,7 persen memiliki gigi yang goyang, dan 12,4 persen gusinya turun. Iwan menilai bahwa data-data tersebut perlu menjadi perhatian, karena masalah pada gigi dapat menyebabkan penyakit lainnya.
Menurutnya, program CKG adalah upaya untuk mengetahui peserta yang punya masalah gigi, sehingga bisa langsung diatasi.
Baca juga: PCO: CKG Prabowo salah satu program kesehatan terbesar dunia
Dia pun menggarisbawahi sejumlah hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan organ tersebut, yakni membiasakan diri menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride setelah makan dan sebelum tidur, kemudian mengecek kesehatan gigi tiap 6 bulan sekali.
"Kita harus batasi konsumsi makanan yang tinggi gula dan asamnya, karena ini dapat menyebabkan kerusakan gigi, kemudian ya mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung serat dan air," kata Iwan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Maria Endang Sumiwi menyebutkan, CKG diharapkan dapat mengubah budaya publik menjadi berorientasi preventif, dari yang awalnya baru berobat saat sudah sakit.
Baca juga: Menkes: 8,2 juta orang sudah manfaatkan CKG
Menurutnya, kebiasaan baru berobat setelah sakit menjadi penyebab tingginya angka sakit gigi. Ketika sudah sakit, katanya, butuh pelayanan yang lebih rumit yang perlu dilakukan di rumah sakit.
"Sebetulnya kalau kita rajin untuk periksa gigi. Kita akan mendapatkan masalah-masalah yang masih di awal, yang mulai dari karies kecil. Itu bisa ditangani di puskesmas," kata Endang.
Perawatan gigi yang mendasar, katanya, sangat aksesibel, dan penanganan masalah gigi juga juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Baca juga: Kemenkes dorong pengenalan gejala penyakit langka dengan CKG
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025