ADB salurkan pembiayaan 10 juta dolar ke TBS guna dukung ekosistem EV

1 month ago 15
proyek ini dapat menunjukkan kelayakan komersial motor listrik dan mendorong investasi lebih lanjut guna mempromosikan penggunaannya

Jakarta (ANTARA) - Asian Development Bank (ADB) menyalurkan pembiayaan senilai 10 juta dolar AS kepada PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

Pembiayaan ini terdiri atas pinjaman 5 juta dolar AS berasal dari ADB dan pinjaman 5 juta dolar AS dari Kemitraan Pembiayaan Iklim Australia (ACFP/Australian Climate Finance Partnership) yang dikelola ADB.

“Sebagai pembiayaan sektor swasta pertama ADB dalam industri kendaraan listrik di Indonesia, proyek ini dapat menunjukkan kelayakan komersial motor listrik dan mendorong investasi lebih lanjut guna mempromosikan penggunaannya,” kata Direktur Jenderal ADB bidang Operasi Sektor Swasta Suzanne Gaboury dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Selain ADB dan ACFP, Bank DBS Indonesia juga turut menyalurkan pembiayaan senilai 5 juta dolar AS kepada TBS. Pembiayaan akan mendukung investasi TBS pada PT Energi Kreasi Bersama (Electrum) untuk pengadaan motor listrik dan pemasangan jaringan stasiun penggantian baterai (battery swapping station/BSS). Inisiatif ini diharapkan mengurangi emisi gas rumah kaca tahunan hingga setidaknya 123.000 ton.

Suzanne memandang bahwa Indonesia mengalami urbanisasi pesat dan meroketnya pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor.

Melalui kerja sama dengan TBS dalam proyek ini, ia mengatakan bahwa ADB bertujuan meningkatkan keandalan motor listrik dan menambah opsi transportasi berkelanjutan bagi penduduk Indonesia.

Indonesia memiliki pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Di sisi lain, Indonesia menghadapi tantangan untuk dapat memangkas emisi gas rumah melalui sektor transportasi. Terdapat sekitar 148 juta kendaraan roda dua di Indonesia pada 2022. Namun dari jumlah tersebut, hanya 26.000 yang bertenaga listrik.

Co-Chief Executive Officer TBS Pandu Sjahrir mengatakan, kerja sama yang dijalin pihaknya dengan ADB akan mempercepat upaya perusahaan dalam mengubah wajah transportasi di Indonesia.

TBS, kata dia, berusaha memberikan sarana mobilitas yang ramah lingkungan, terjangkau, dan berkelanjutan kepada masyarakat, sekaligus mendukung target nasional untuk memerangi perubahan iklim.

“Electrum lebih dari sekadar bisnis, ini adalah komitmen kami untuk membangun masa depan yang lebih bersih dan lebih tangguh bagi Indonesia,” ujar Pandu.

Melalui Electrum, Pandu mengatakan bahwa pihaknya ingin mengatasi sejumlah penghambat utama yang menghalangi adopsi kendaraan listrik, seperti biaya awal yang mahal dan kekhawatiran mengenai jarak tempuh.

“Dengan menawarkan motor listrik berkualitas tinggi yang ditunjang oleh jaringan penggantian baterai yang luas, kami berupaya menyediakan solusi yang benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata dia.

Sebagai informasi, TBS merupakan perusahaan energi terkemuka di Indonesia dengan portofolio usaha yang beragam, termasuk pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik.

Perusahaan ini beroperasi di Singapura dan Indonesia. Pada 2021, TBS mendirikan Electrum, yang berfokus pada manufaktur motor listrik, teknologi baterai, BSS, dan infrastruktur pengisian daya.

Baca juga: Menko Airlangga sebut insentif EV berguna genjot adopsi di masyarakat

Baca juga: PLN targetkan perbandingan SPKLU dan EV 1:17 di tahun 2025

Baca juga: Tren penggunaan Ev di Indonesia awal yang baik untuk lingkungan

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |