Jakarta (ANTARA) - Penyumbatan pembuluh darah di otak atau stroke iskemik merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak jika tidak segera ditangani. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat, sehingga otak kekurangan oksigen dan nutrisi penting untuk berfungsi secara normal.
Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, dampak stroke iskemik bisa sangat fatal, mulai dari gangguan motorik hingga kehilangan fungsi kognitif. Untuk mengurangi risikonya, berikut delapan penyebab utama yang perlu diwaspadai, diantaranya yaitu:
Baca juga: Kalsel kembangkan layanan kesehatan Stroke Center dan Neurointervensi
1. Aterosklerosis
Penumpukan plak kolesterol di dinding arteri menyebabkan penyempitan pembuluh darah, menghambat aliran darah ke otak.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak dinding arteri, meningkatkan risiko penyumbatan.
3. Diabetes mellitus
Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan mempercepat proses aterosklerosis.
4. Kolesterol tinggi
Kelebihan kolesterol LDL dalam darah dapat membentuk plak yang menyumbat arteri.
5. Merokok
Zat kimia dalam rokok merusak lapisan dalam arteri, mempercepat pembentukan plak.
Baca juga: Dokter: Kelainan jantung dapat timbulkan sumbatan pembuluh darah kaki
4. Fibrilasi atrium
Gangguan irama jantung ini dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah yang bisa berpindah ke otak.
5. Obesitas
Berat badan berlebih meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, yang semuanya berkontribusi pada penyumbatan arteri.
6. Kurang aktivitas fisik
Gaya hidup sedentari dapat memperburuk faktor risiko seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.
Baca juga: Kenali gejala pembekuan darah di pembuluh darah vena bagian dalam
Gejala yang perlu diwaspadai
Gejala penyumbatan pembuluh darah di otak sering kali muncul tiba-tiba dan meliputi:
- Mati rasa atau kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.
- Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata.
- Pusing, kehilangan keseimbangan, atau koordinasi.
- Sakit kepala parah tanpa sebab yang jelas.
Baca juga: DCB dengan pola hidup sehat, solusi penyumbatan pembuluh darah koroner
Pencegahan dan penanganan
Menjalani pola hidup sehat merupakan langkah penting dalam mencegah penyumbatan pembuluh darah di otak. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga asupan makanan bergizi, mengatur pola makan secara teratur, serta menghindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
Selain itu, aktivitas fisik yang rutin dan menghindari kebiasaan merokok juga berperan besar dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan fungsi otak. Gaya hidup aktif membantu melancarkan peredaran darah dan menurunkan risiko terjadinya stroke iskemik.
Tidak kalah penting, pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi atau diabetes. Apabila muncul gejala yang mengarah pada stroke, segera cari pertolongan medis agar penanganan dapat diberikan sedini mungkin.
Baca juga: Dokter: Cegah penyakit jantung koroner sejak usia 35-40 tahun ke atas
Baca juga: Pemeriksaan USG pembuluh darah bantu deteksi penyakit arteri perifer
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025