4.478 porsi soto dibagikan untuk meriahkan HUT Kota Semarang

6 hours ago 3

Semarang (ANTARA) - Sebanyak 4.478 porsi soto dibagikan kepada masyarakat pada gelaran "Soto Vaganza 2025" yang berasal dari lima warung soto legendaris dan puluhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner seiring dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-478 Kota Semarang.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, di Semarang, Jawa Tengah, Minggu petang, menjelaskan bahwa soto merupakan salah satu kuliner khas Kota Semarang yang berbeda dengan soto-soto daerah lain.

"Keterkenalannya ya. Kalau orang ke Semarang itu makan soto ya. Dan, soto Semarang itu beda sama soto lain, seperti soto Kudus, soto Banjar, soto Seger (Boyolali) dan lainnya," katanya, di sela "Soto Vaganza 2025".

Menurut dia, event kuliner soto itu diinisiasi oleh pelaku UMKM, khususnya kuliner untuk meneguhkan soto Semarangan sebagai menu khas Kota Atlas secara luas.

"Ini adalah murni gerakan dari teman-teman para bakul soto yang dikomandoi oleh lima soto 'legend' dan Komunitas Berkah (Membersamai Kami Menjadi Hebat). Jadi, ini partisipasi masyarakat," katanya.

Agustina mengaku selama ini juga menggemari soto Semarang yang berkuah bening sebagai menu sarapan paginya, lengkap dengan lauk sate ayam, tempe goreng, dan perkedel yang membuatnya khas.

Baca juga: Sejarah dan resep Soto Ambengan, kuliner autentik khas Surabaya

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso menyebutkan bahwa 4.478 porsi soto yang dibagikan itu filosofinya sesuai dengan usia atau hari jadi Kota Semarang, yakni 478 tahun.

"Agar banyak masyarakat yang bisa ikut merasakan, dan Alhamdulillah di-'support' kurang lebih dari 50 'tenant' yang ada di Kota Semarang, baik soto legendaris, UMKM, dan juga 'support' dari teman-teman dari PPJI (Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia)," katanya.

Ia berharap gelaran "Soto Vaganza" itu menjadi momentum untuk mengangkat dan membuat literasi tentang soto Semarang yang selama ini dikenal sebagai menu kuliner khas.

Bahkan, Wing mengatakan bahwa soto Semarang juga akan diusulkan menjadi warisan budaya tak benda kepada Kementerian Kebudayaan.

Sementara itu, pemilik Warung Soto Bangkong Semarang Anik Listiyowati menyambut baik gelaran "Soto Vaganza" yang akan semakin mengangkat kuliner soto Semarangan.

"Even ini bisa mengguyubkan dan merangkul sesama penjual soto. Jadi, kami semua sama. Kami senang bisa ikut serta menyemarakkan HUT Kota Semarang," kata generasi kedua pendiri Soto Bangkong itu.

Ciri khas yang membedakan soto Semarang dengan soto lainnya, kata dia, terletak pada bumbu yang tidak memakai kunir dan santan.

"Saat ini, Soto Bangkong memiliki empat cabang. Dua di Jakarta dan dua di Semarang. Hampir seluruh presiden Indonesia sudah merasakan soto kami," katanya, diamini sang adik, Joko Benny Yanto.

Baca juga: Menikmati Soto Betawi Globe H. Oji, kuliner legendaris di Pasar Baru

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |