281 jiwa terdampak banjir di Parigi, jembatan putus dan sekolah rusak

3 days ago 6
Adapun desa yang terdampak banjir pada Senin (14/4) yakni Desa Pebounang di Kecamatan Palasa, Desa Tompo di Kecamatan Taopa, dan Desa Pande di Kecamatan Moutong

Parigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), segera menetapkan tanggap darurat bencana banjir pada tiga wilayah di kabupaten itu.

"Adapun desa yang terdampak banjir pada Senin (14/4) yakni Desa Pebounang di Kecamatan Palasa, Desa Tompo di Kecamatan Taopa, dan Desa Pande di Kecamatan Moutong," kata Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo di Parigi, Kamis.

Ia mengemukakan saat ini pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan asesmen lapangan untuk penanggulangan bencana.

Menurut data BPBD setempat, sekitar 281 jiwa terdampak pada tiga desa yakni Desa Pebounang enam Kepala Keluarga (KK) yang lima diantaranya mengungsi, kemudian enam rumah rusak berat dan satu rusak ringan. Selain itu fasilitas umum juga berdampak, berupa dua jembatan penghubung desa terputus, satu sekolah rusak, dan jaringan air bersih terpusat.

Baca juga: BNPB: Tanggul sungai di Parigi Moutong jebol karena banjir

Sedangkan di Desa Tompo sekitar 537 KK terdampak dan Desa Pande 30 KK terdampak. "Dua desa tersebut tidak ada warga yang mengungsi. Kami juga secepatnya menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir," ujarnya.

Ia menjelaskan sebelum menetapkan tanggap darurat perlu penyamaan persepsi dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten, guna penguatan penanganan penanggulangan bencana.

"Tentu kami sangat berkomitmen dalam penanggulangan bencana, mulai dari pemenuhan sandang dan pangan korban bencana, hingga pemulihan infrastruktur mengalami kerusakan akibat banjir," ucap Richard.

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten itu akibat intensitas hujan sedang hingga lebat pada Senin (14/4).

Baca juga: BPBD laporkan 253 kepala keluarga terdampak banjir di Parigi Moutong

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |