Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan pemerintah fokus mengembangkan produksi kopi, karena memiliki potensi yang besar di pasar dunia.
Zulhas menyebut saat ini Indonesia berada di urutan keempat sebagai produsen kopi terbesar di Indonesia.
Menurutnya, hal ini masih dapat terus meningkat lantaran produktivitas kopi sedang bagus.
"Saat ini, harganya sekarang lagi bagus-bagusnya, agar produktivitasnya naik," ujar Zulhas saat pembukaan World of Coffee Jakarta di Jakarta Convention Center, Kamis.
Baca juga: Produk kopi specialty Indonesia catat transaksi Rp498 miliar di AS
Ia mengatakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan memilih bibit yang berkualitas.
Selain itu, teknik pengolahan dan juga pengemasan penting untuk diperhatikan.
Lebih lanjut, kata Zulhas, Indonesia memiliki wilayah yang sangat cocok untuk perkebunan kopi.
Dari wilayah paling barat di mulai dari Aceh, hingga Papua, semua mempunyai biji kopi dengan cita rasa yang khas.
Indonesia memiliki 54 Indikasi Geografis (IG) sebaran kopi, yakni 26 IG arabika, 24 IG robusta, tiga IG liberica dan satu IG excelsa.
"Kopi bukan hanya komoditas tapi bagian dari bentuk kehidupan masyarakat kita di setiap sudut negeri, dari pegunungan Gayo hingga lereng Toraja, kopi menjadi simbol kerja keras, warisan budaya dan kebanggaan bangsa kita," imbuhnya.
Zulhas berharap Indonesia bisa menyalip posisi Vietnam yang saat ini berada di posisi kedua untuk produsen kopi terbesar di dunia.
Menurutnya, untuk mengembangkan potensi diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.
"Ini perlu menjadi perhatian teman-teman BUMN, saya minta Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) kalau bisa dibantu bibitnya yang bagus," ucap Zulhas.
Baca juga: Rutin minum kopi hitam baik untuk kontrol kadar gula darah
Baca juga: Minum kopi saat perut kosong, apa efek sampingnya?
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025