Tabalong, Kalsel (ANTARA) - Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN) berkontribusi memperkuat sistem kesehatan desa melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan melalui kegiatan Gebyar Posyandu Desa di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur YABN Zuraida Hamdie dikonfirmasi di Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat, mengatakan kegiatan ini menjadi wadah kerja sama yang baik antara kepala desa, puskesmas, dan organisasi perangkat daerah untuk meningkatkan layanan kesehatan di tingkat desa.
“Kolaborasi ini bertujuan memperkuat sistem kesehatan desa, khususnya yang melibatkan kader posyandu di Kabupaten Lombok Utara,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari 1.000 Days Fund, Persada Capital Investama, dan Infokes Indonesia, bekerja sama dengan Pemerintah Desa Bayan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara.
Sejak 2022, Yayasan 1.000 Days Fund bermitra dengan pemerintah daerah, puskesmas, dan desa untuk memperkuat sistem kesehatan di tingkat akar rumput.
Hingga kini, lebih dari 500 kader posyandu di delapan desa dan tiga puskesmas telah mendapatkan pelatihan sesuai kebijakan Integrasi Layanan Primer Kementerian Kesehatan.
Pada acara tersebut, sekitar 300 kader posyandu di Kecamatan Bayan secara simbolis menerima Pin Kader Purwa, Madya, dan Utama setelah melalui pelatihan dan penilaian oleh tenaga kesehatan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Anding Duwi Cahyadi mengapresiasi YABN dan 1.000 Days Fund yang dinilai berkontribusi membangun generasi emas sehat dan cerdas di Lombok Utara.
.
“Menjaga kesehatan adalah tugas bersama untuk memastikan anak-anak terpenuhi gizinya dan bebas dari stunting,” katanya.
Anding mengakui angka stunting di Lombok Utara masih tinggi, meski berhasil ditekan dari 33 persen menjadi 13,5 persen.
Sementara itu, Direktur 1.000 Days Fund Karina Suryawinata menjelaskan pelatihan kader mencakup pencegahan stunting dengan poster pintar, teknik pengukuran anak yang akurat, serta tata kelola posyandu sesuai lima langkah Posyandu Aktif.
Melalui pendampingan tenaga kesehatan dan penerapan pendekatan 5T Kader (Terlatih, Terlengkap, Tersupervisi, Terinsentif, dan Terjamin), tercatat penurunan angka stunting di wilayah intervensi dari 25 persen menjadi 21 persen, serta penurunan bayi berat lahir rendah dari 9,15 persen menjadi 7,88 persen dalam setahun terakhir.
Baca juga: MPR: Program pemeriksaan kesehatan gratis berguna untuk masyarakat
Baca juga: BPJS Kesehatan-Ketenagakerjaan gandeng PT tanamkan jaminan sosial
Pewarta: Taufik Ridwan/Herlina Lasmianti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.