Wisata sejarah hadirkan perjalanan waktu hingga menemukan kebahagiaan

1 week ago 9

Jakarta (ANTARA) - Berjalan santai di sepanjang kawasan yang merupakan warisan budaya dipercaya bisa membawa pengunjung kembali ke "pusat" sejarah.

Di sela-sela kesibukan dan hiruk pikuk aktivitas sehari-hari, berjalan santai menyusuri kawasan sejarah bisa menjadi sebuah pengalaman seperti layaknya meditasi.

Dikutip dari Hindustan Times, Senin, menikmati waktu luang tak hanya bisa dilakukan di pusat perbelanjaan, melainkan monumen sejarah bisa menjadi tujuan yang menarik.

Baca juga: Mengintip sejarah "Kota Minyak" Balikpapan dari Rumah Dahor

Berikut penjelasan mengapa wisata sejarah masih menjadi pilihan terbaik menjelajahi sebuah kota dan berwisata.

Perjalanan waktu tanpa mesin

Perjalanan wisata sejarah terasa seperti melangkah ke dalam kapsul waktu, tak hanya melihat sejarah namun juga dapat merasakan dan mendengar kisah-kisah tentang sebuah masa lalu sebuah situs sejarah. Membaca sedikit mengenai sejarah wisata bisa memperkaya pengalaman.

Menikmati keindahan arsitektur

Bangunan, warisan situs budaya yang memiliki struktur menakjubkan, dengan berdiri di depan benteng atau bangunan, pengunjung bisa menghargai keseimbangan desain, simetri dan kreativitas manusia. Memotret detail seperti ukiran yang rumit juga dapat dilakukan.

Mencicip makanan lokal

Menjelajah warisan budaya tak lengkap rasanya jika belum menjajal kuliner lokal. Setiap hidangan memiliki kisah, resep yang diwariskan turun temurun yang dibumbui dengan nostalgia.

Budaya setiap sudut

Melihat produk kreatif lokal seperti kain tenun, tembikar, dan lainnya menjadi hal yang menarik untuk dilakukan, melakukan obrolan singkat dengan penduduk setempat kerap membawa kisah-kisah yang tak terekam dalam buku dan memberikan pengalaman budaya yang berbeda.

Olahraga bertemu dengan eksplorasi

Berjalan menyusuri benteng, istana, dan kota tua bagaikan menyelinap olahraga tanpa menyadari kalori mulai terbakar. Perjalanan wisata sejarah ini bisa menjadi kebugaran bagi tubuh dan jiwa. Jangan lupa kenakan sepatu yang nyaman untuk berjalan jauh.

Petualangan yang ramah di dompet

Berwisata di cagar budaya lebih hemat, jalan bersama pemandu biasanya lebih terjangkau. Yang dibutuhkan hanyalah air, rasa ingin tahu dan sepasang sepatu yang nyaman.

Menemukan kebahagiaan

Jalan-jalan di cagar budaya membantu memperlambat langkah, jauh dari layar ponsel, gawai, tenggat waktu pekerjaan dan kemacetan lalu lintas. Kebahagiaan bisa ditemukan kembali karena diri yang hadir, terhubung kembali dengan sejarah, budaya dan seringkali dengan diri sendiri.

Saat berpetualang sebaiknya anda mematikan telepon, atau gunakan mode senyap.

Baca juga: 7 destinasi wisata sejarah kemerdekaan RI yang wajib dikunjungi

Baca juga: Wamenpar ajak jelajahi wisata sejarah dan alam di Bengkulu

Penerjemah: Sinta Ambarwati
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |