Weave mencetak oversubscribed di penerbitan surat utang Rp2,5 triliun

2 months ago 23
Hanya bisa dipastikan oversubscribe dan terpaksa langsung disetop. Langsung Rp2,5 triliun dalam satu putaran dan ini sangat jarang terjadi.

Jakarta (ANTARA) - PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) atau Weave selaku anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) telah menerbitkan surat utang, yaitu berupa Obligasi II dan Sukuk Ijarah I Tahun 2025 dengan masing-masing senilai Rp1,25 triliun, sehingga total senilai Rp2,5 triliun.

Dalam penerbitannya, obligasi dan sukuk perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) dari para investor.

“Oversubscribenya berapa? Tentunya kita tidak bisa disclose. Hanya bisa dipastikan oversubscribe dan terpaksa langsung disetop. Langsung Rp2,5 triliun dalam satu putaran dan ini sangat jarang terjadi,” ujar Direktur Utama RHB Sekuritas Thomas Nugroho selaku Joint-Lead Underwriters (JLU) dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin.

Thomas menjelaskan, oversubscribe terjadi seiring investor terpacu oleh perusahaan telekomunikasi Jepang NTT East yang akan menginvestasikan dana senilai Rp4 triliun dalam bentuk kepemilikan saham dan non-cash component kepada Weave.

"Setelah kita cek ke belakang, dalam kurun waktu enam bulan terakhir dan setahun ke belakang, nilai Rp2,5 triliun ini untuk emisi penerbitan obligasi cukup besar untuk internet murah rakyat, ini sangat luar biasa," ujar Thomas.

Terkait komposisi investor yang melakukan pembelian, ia mengungkapkan mayoritas yaitu investor institusi domestik, di antaranya beberapa bank treasury, Asset Management (AM), dana pensiun (dapen), serta individual.

Selain kupon menarik 10,25 hingga 11,5 persen per tahun, menurutnya lagi, daya tarik surat utang milik Weave yaitu seiring hadirnya NTT East yang memiliki standar tinggi untuk menentukan investasi di luar negeri.

"Salah satu milestone awal untuk lebih besar. Dengan pintu Samurai Bond berarti kan global market ya, sehingga ini bisa menjadi pemain berskala global," kata Thomas.

Dalam kesempatan sama, AVP Corporate Finance UOB Kay Hian Sekuritas Melisa Marianni melihat adanya sinyal positif untuk memberikan dukungan terhadap Weave seiring ekspansi bisnis yang akan mengarah ke kabel, fiber, dan infrastruktur jaringan telekomunikasi.

Melalui penerbitan surat utang, menurutnya, akan memberikan pendanaan segar bagi perseroan sehingga memberikan dukungan untuk ekspansi bisnis ke depan.

“Langkah perseroan berani untuk masuk ke sektor pasar modal, which is dengan penerbitan obligasi dan sukuk adalah suatu langkah yang berani dan suatu keunikan. Lalu, masuknya mitra strategis dari Jepang NTT East menjadi suatu kepercayaan dan keunikan dari penerbitan obligasi dan sukuk Weave,” ujar Melisa.

Dalam penerbitannya, Weave menggandeng delapan perusahaan sekuritas sebagai Joint-Lead Underwriters (JLU), di antaranya RHB Sekuritas Indonesia, Bahana Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, BNI Sekuritas, Ciptadana Sekuritas Asia, KB Valbury Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, serta UOB Kay Hian Sekuritas.

Baca juga: Dapat pendanaan Rp256,5 miliar, Weave akselerasi jaringan serat optik

Baca juga: Weave gandeng 50 ISP perluas infrastruktur internet ke 25 juta rumah

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |