Tanjungpinang (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (pada Hari Jadi ke-23 provinsi tersebut.
"Kami mendorong pembangunan di Kepri tak hanya fokus pada sumber daya alam, tapi juga membangun SDM atau human capital yang lebih baik, sehingga tak hanya jadi penonton, melainkan menjadi pemain di provinsi yang kaya ini," kata Mendagri dalam video testimoni ucapan Hari Jadi ke-23 Provinsi Kepri di Kota Tanjungpinang, Rabu.
Mendagri Tito juga meminta Pemprov Kepri memperkuat program-program prorakyat, mulai dari pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, serta tetap menjaga warisan budaya khususnya sebagai pusat peradaban Melayu di Asia Tenggara.
Ia menyebut peringatan Hari Jadi Kepri ini menjadi momentum daerah dengan moto Berpancang Amanah Bersauh Marwah itu semakin berkembang menjadi provinsi maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Menurutnya, Kepri memiliki potensi kekayaan sumber daya alam melimpah, baik di darat maupun laut. Apalagi daerah ini berada di salah satu jalur pelayaran tersibuk dunia yaitu Selat Malaka.
"Selain itu kawasan ini berada di perbatasan negara Malaysia dan Singapura, sehingga menjadikan Kepri salah satu penopang pembangunan ekonomi nasional," ucap Mendagri.
Mendagri pun berharap Kepri di usianya ke-23 tahun tetap kompak dengan semua pihak, termasuk dalam menjaga stabilitas dan keamanan daerah guna mewujudkan pembangunan yang maju, makmur dan merata.
"Sekali lagi, selamat Hari Jadi ke-23 Kepri. Semoga semakin maju dan sejahtera masyarakatnya," kata Mendagri.
Pemprov Kepri merayakan Hari Jadi ke-23 tahun melalui upacara, ziarah makam pahlawan, paripurna istimewa bersama DPRD, serta doa bersama dan yasinan di Gedung Daerah Tanjungpinang, pada Rabu malam. Adapun Provinsi Kepri resmi terbentuk pada tanggal 24 September 2002.
Pewarta: Ogen
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.