Wawancara: Mantan Presiden Kroasia sebut inisiatif peradaban global m

2 months ago 19

Zagreb (ANTARA) - Mantan Presiden Kroasia Ivo Josipovic menilai Inisiatif Peradaban Global (Global Civilization Initiative/GCI) yang diprakarsai China untuk mendorong rasa saling pengertian dan kerja sama antarperadaban memiliki makna penting dan dampak jangka panjang.

"Saya sangat menyambut baik dan setuju dengan GCI. Saya percaya bahwa inisiatif ini adalah konsep yang sangat penting dengan implikasi yang memiliki jangkauan luas," kata Josipovic kepada Xinhua.

Dia menekankan bahwa ide inti dari inisiatif tersebut, yakni menghubungkan berbagai peradaban, negara, dan masyarakat, sangat penting dalam dunia yang sedang menghadapi tantangan yang kian besar.

"Saat ini, dunia sedang dihadapkan pada berbagai krisis -- konflik bersenjata, perang, pandemi, dan bencana alam -- yang tidak dapat diatasi sendirian oleh satu negara," ujar Josipovic.

Josipovic, yang jadi Presiden Kroasia dari 2010-2015, menambahkan bahwa GCI menghadirkan sebuah visi tentang bagaimana komunitas internasional seharusnya bekerja sama dalam mengatasi isu-isu global tersebut.

Josipovic juga menyoroti prinsip-prinsip inisiatif itu dengan menyambut keanekaragaman budaya dan mendorong kesetaraan, pembelajaran timbal balik, dialog, dan toleransi antarperadaban.

"Peradaban yang berbeda bukan hanya harus saling menghormati, tetapi juga harus berusaha untuk memahami satu sama lain," ujarnya.

Dia melalui rasa saling pengertian, dapat menghilangkan hambatan dan mendorong pembangunan berkelanjutan bagi semua peradaban.

Staf membantu warga asing menggunakan aplikasi lokal di Bandara Internasional Quanzhou Jinjiang di Quanzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok tenggara, (20/6/2025). (Xinhua/Jiang Kehong)

Berbicara mengenai pentingnya membangun hubungan antara peradaban China dan Eropa, Josipovic merujuk pada warisan penjelajah abad ke-13 Marco Polo, yang menurut sejumlah sejarawan diyakini lahir di Pulau Korcula, Kroasia, yang kala itu merupakan bagian dari Kekaisaran Venesia


Menurut cendekiawan Kroasia, Marco Polo lahir sekitar tahun 1254 dari keluarga pedagang dan pembuat kapal. Dia kemudian melakukan perjalanan menyusuri Jalur Sutra kuno menuju China, di mana dia menghabiskan waktu selama 17 tahun.

Perjalanannya tersebut didokumentasikan dalam buku "The Travels of Marco Polo", yang memperkenalkan dunia Timur kepada banyak orang Eropa.

Josipovic menjelaskan bahwa Marco Polo tetap menjadi simbol abadi yang relevan dalam pertukaran China dan Eropa, sekaligus menyoroti keterkaitan historis antara kedua peradaban tersebut.

"Kisahnya menunjukkan bahwa peradaban China dan Eropa tidak hanya berbagi nilai-nilai yang sama, tetapi juga mampu bekerja sama di berbagai bidang, terutama pertukaran budaya," ujarnya.

Josipovic mengingat bahwa saat masa kepresidenannya pada Juli 2012, Kroasia pernah menjadi tuan rumah sebuah festival internasional untuk mengenang Marco Polo. Delegasi China dari Shanghai turut menghadiri acara tersebut, dan berlangsung pula diskusi mengenai kerja sama budaya bilateral.

Delegasi tersebut juga mengunjungi Korcula, sebuah destinasi yang sejak itu menarik banyak wisatawan China karena terinspirasi oleh perjalanan Marco Polo.

Setelah lebih dari 20 kali berkunjung ke China, Josipovic telah lama mengadvokasi hubungan yang lebih erat antara Kroasia, Eropa, dan China. Dia menekankan peran penting yang dimainkan oleh lembaga-lembaga kebudayaan Eropa di China dan lembaga-lembaga kebudayaan China di Eropa.

"Lembaga-lembaga tersebut memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperdalam saling pengertian sekaligus menjadi bukti nyata keberhasilan kerja sama budaya yang bermanfaat antara kedua belah pihak," tuturnya. "Kesuksesan mereka mendorong pembentukan lebih banyak platform serupa di masa depan."

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |