Metro (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi.
"Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia juga harus dijadikan momen penting untuk meningkatkan program KB, sebab kontrasepsi bukan hanya soal mengatur kelahiran, tetapi juga tentang menjaga kualitas hidup keluarga. Dengan kontrasepsi kita dapat mencegah kehamilan berisiko tinggi seperti terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat atau terlalu sering," ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji di Kota Metro, Provinsi Lampung, Kamis.
Ia mengatakan dengan penggunaan kontrasepsi dapat pula mencegah kesakitan, serta kematian pada ibu dan anak serta menciptakan generasi yang lebih sehat serta berkualitas.
Baca juga: Mendukbangga sebut para pengasuh anak di Tamasya telah terlatih
"Angka Fertilitas Total (TFR) berhasil diturunkan menjadi 2,1 pada 2024, prevalensi kontrasepsi modern (mCPR) mengalami peningkatan hingga 61,7 persen, unmet need turun menjadi 11,1 persen dan angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun berhasil ditekan hingga 18 per 1.000 kelahiran," katanya.
Dia menjelaskan dalam pelaksanaan pengaturan keluarga berencana tersebut pun menghadapi tantangan yakni mengenai pemerataan layanan kontrasepsi.
"Oleh karena itu pada 1-12 September 2025 dengan target 684.784 akseptor telah dilakukan pelayanan KB serentak. Kota Metro dipilih sebagai lokasi puncak perayaan Hari Kontrasepsi Sedunia," ucap dia.
Baca juga: Mendukbangga: 3.143 unit Tamasya telah beri layanan pengasuhan anak
Menurut dia, semua pihak harus berkomitmen terhadap program keluarga berencana, dengan memastikan akses layanan kontrasepsi yang berkualitas, merata, dan berkeadilan agar setiap keluarga bisa membuat pilihan yang tepat dan aman.
"Fondasi kemajuan bangsa terletak pada kualitas keluarga sebagai unit terkecil masyarakat. Dengan perencanaan kehamilan secara matang dapat memastikan pertumbuhan anak yang optimal, menekan angka stunting, serta membangun sumber daya manusia unggul untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," tambahnya.
Baca juga: 366 orang balita, ibu hamil dan menyusui di Metro terima MBG
Baca juga: Mendukbangga: Antisipasi keracunan perketat SOP MBG
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.