Jakarta (ANTARA) - Kuasa Usaha Kedutaan Besar Qatar di Jakarta, Alreem Al-Ibrahim, menegaskan bahwa serangan Israel di Doha pada 9 September tidak akan menghentikan komitmen negaranya dalam memajukan perdamaian regional dan global.
“Pemimpin dan rakyat Qatar menyatakan serangan semacam itu tidak akan menghalangi peran kami dalam mendorong perdamaian dan membela kebenaran serta keadilan,” kata Alreem dalam acara The Solidarity Stand With Qatar di Jakarta, Kamis.
Ia menilai serangan tersebut bukan hanya ditujukan kepada Qatar, melainkan juga pada stabilitas dan keamanan kawasan Timur Tengah.
Sebagai negara yang dikenal sebagai mediator netral dan platform dialog, Qatar akan terus menjalankan peran tersebut, meski menghadapi berbagai tantangan, katanya.
Alreem menyebut pertemuan solidaritas ini sebagai bentuk dukungan bagi Qatar sekaligus penguatan komitmen untuk mendukung perjuangan Palestina, yang ia sebut sebagai inti konflik di dunia Arab.
Baca juga: MPR: Saling menghormati kedaulatan negara wujudkan perdamaian dunia
“Kami sepakat bahwa perdamaian hanya akan tercapai melalui pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, sesuai resolusi internasional,” katanya.
Ia menegaskan bahwa prinsip tersebut harus menjadi pusat dari semua upaya diplomatik dan politik ke depan.
Dalam kesempatan itu, Alreem juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang menunjukkan dukungan terhadap Qatar, baik secara individu, pemerintah, maupun masyarakat.
Solidaritas ini, lanjutnya, menjadi sumber kekuatan dan pesan bahwa agresi tidak akan mematahkan semangat membela kebenaran, serta suara keadilan akan selalu lebih kuat dari kekerasan.
“Mari kita wujudkan Timur Tengah yang damai dan aman bagi seluruh rakyatnya, terutama bagi rakyat Palestina yang berani,” ujar Alreem.
Acara tersebut dihadiri oleh para duta besar dari Palestina, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Tunisia, Kuwait, dan Oman.
Baca juga: Qatar kecam serangan Israel di Doha, laporkan ke ICAO
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.