Warga Muda: Perubahan besar terkait HAM bergantung pada anak muda

16 hours ago 5
...Perubahan besar dalam isu kemanusiaan selalu dimulai dari keberanian orang mudanya

Jakarta (ANTARA) - Jaringan kolaborasi anak muda dari beragam latar belakang Warga Muda mengingatkan pentingnya keberanian anak muda dalam menciptakan perubahan besar terkait penegakan hak asasi manusia (HAM), termasuk isu kemanusiaan.

“Berbicara HAM berarti bicara masa depan Indonesia yang ingin kita rawat, yang lebih adil, aman, dan manusiawi. Perubahan besar dalam isu kemanusiaan selalu dimulai dari keberanian orang mudanya," ucap Direktur Eksekutif Warga Muda I Putu Arya Aditia Utama dalam agenda reflektif bertajuk “Merawat HAM, Merawat Indonesia” di UPN Veteran Jakarta pada Rabu.

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Warga Muda bersama Sekolah Politik dan Komunikasi Indonesia (Sekolahpolkom), Center for Civic and Human Rights Studies (CCHRS), dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Indonesia.

Lalu, Warga Muda juga menggandeng sejumlah organisasi muda, seperti Gotong Royong Dong, Genre Indonesia, Teman Baru, DKN Pramuka, Timur Network, Trash Ranger, dan Zeekend.

Berikutnya, Arya menekankan bahwa momentum peringatan Hari HAM Sedunia yang jatuh pada 10 Desember harus dimaknai sebagai ajakan untuk merawat nilai kemanusiaan dalam hidup sehari-hari, bukan sekadar perayaan seremoni.

Baca juga: SETARA Institute: Indeks HAM 2025 berada pada angka 3 dari 7

Lalu dalam kesempatan yang sama, Peneliti CCHRS Sekar Ayu menyoroti pentingnya memberikan ruang dialog yang aman dan setara bagi anak muda agar dapat memahami persoalan HAM secara utuh.

“Generasi muda adalah kelompok yang paling sering terdampak persoalan HAM, tetapi justru yang paling jarang diberi ruang untuk bersuara. Melalui kolaborasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa orang muda bukan objek isu HAM, melainkan subjek penting yang harus didengar dan dilibatkan," kata dia.

Sekar lalu menegaskan bahwa memperluas ruang partisipasi anak muda menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem HAM yang berkelanjutan di Indonesia.

Sementara itu, Ketua DKN Pramuka Raihan Sujaya menyampaikan bahwa gerakan Pramuka selalu berpedoman menjunjung tinggi nilai HAM melalui penguatan karakter generasi muda yang tergabung di dalamnya.

"Gerakan Pramuka selalu berpedoman dalam menjunjung tinggi hak asasi manusia sehingga memperkuat karakter generasi muda adalah jalan dalam merawat HAM di Indonesia," ucapnya.

Lalu, narasumber lainnya dalam sesi diskusi bertajuk Bahas Bareng, yakni M. Rizki Prawira yang merupakan dosen UPN Veteran Jakarta menekankan pentingnya menghubungkan pemahaman teoritis HAM dengan praktik di kehidupan nyata.

Baca juga: Bappenas: Internalisasi HAM dan hapus diskriminasi jadi fokus arah kebijakan RI

“HAM bukan hanya konsep di ruang kuliah, ia baru bermakna ketika diterjemahkan dalam sikap, keberanian, dan cara kita merespons ketidakadilan di sekitar. Mahasiswa perlu melihat bahwa teori HAM harus hidup dalam praktik sehari-hari kita sebagai warga," ucapnya mengingatkan.

Ia menyampaikan pula bahwa ruang-ruang dialog seperti itu bernilai penting untuk menjembatani teori dan realitas sehari-hari.

Baca juga: Komnas HAM gelar aksi kemanusiaan di Sumatra pada Hari HAM Sedunia

Baca juga: Komnas HAM sebut perlu program peningkatan pemahaman HAM bagi APH

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |