Sampit (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit membenarkan warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menemukan bangkai buaya muara berukuran kurang lebih dua meter dan terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial sehingga mencuri perhatian warganet.
Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit Muriansyah di Sampit, Sabtu, membenarkan kejadian dalam video itu berlokasi di Kotim, tepatnya di Dusun Nangka, Desa Natai Baru, Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
“Benar itu di Kotim, saya menerima informasi tersebut sekitar pukul 20:30 WIB kemarin dari anggota Polsek setempat,” kata Muriansyah.
Ia menyampaikan informasi tersebut diterima dari anggota Polsek Sungai Sampit Aipda Nopthi Hidayat dan saat ini hal ini telah dilaporkan kepada pimpinan BKSDA SKW II Pangkalan Bun guna menunggu instruksi lebih lanjut.
Ada dua video berbeda yang ia terima namun diduga berasal dari lokasi yang sama. Video pertama menunjukkan seorang pria membawa bangkai buaya menggunakan perahu kecil dengan cara dihanyutkan.
Baca juga: BKSDA:Warga Kotim jangan membuang bangkai binatang ke sungai
Lalu video kedua, menunjukkan seorang pria menarik gerobak berisi bangkai buaya. Kegiatan itu pun menjadi tontonan warga sekitar, bahkan anak-anak tampak mendekat sembari menutup hidung mereka.
Berdasarkan informasi dari anggota Polsek Sungai Sampit, buaya yang ditemukan warga itu sudah dalam kondisi mati, diduga terperangkap jala ikan milik warga dan tidak bisa lepas hingga akhirnya mati.
“Lokasi kejadiannya di Sungai Sampit. Kondisi buaya itu sudah berbau busuk dan akhirnya dibawa oleh warga lalu dikuburkan. Keterangan dari anggota Polsek, perkiraan kematian buaya itu sudah dua atau tiga hari,” ujar Muriansyah.
Ia melanjutkan, selama ini tidak ada laporan terkait kemunculan maupun serangan buaya di Dusun Nangka, yang justru di Dusun Rongkang yang masih masuk wilayah Desa Natai Baru dua tahun lalu pernah ada laporan.
Baca juga: Buaya penerkam anak di Sungai Sangatta berhasil ditangkap
Kala itu, ia telah melakukan observasi ke lokasi tetapi keberadaan buaya tidak ditemukan, sehingga BKSDA memberikan imbauan dan pengarahan serta memasang spanduk imbauan agar waspada terhadap buaya.
Namun, dengan ditemukan bangkai buaya di wilayah perairan Dusun Nangka menandakan hewan predator itu juga telah masuk ke wilayah tersebut, sehingga ia mengimbau warga setempat dapat meningkatkan kewaspadaan.
“Sungai Sampit itu muaranya ada di daerah Desa Bagendang dan berdasarkan data kami di lokasi itu ada dua kali serangan buaya terhadap manusia, sehingga kami mengimbau warga lebih waspada,” ucapnya.
Baca juga: BKSDA Sampit hampir setiap hari terima laporan kemunculan buaya
Baca juga: SAR temukan korban serangan buaya di Hanaut Kalteng
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025