Cianjur (ANTARA) - Ratusan warga yang tinggal di sejumlah kecamatan di kaki Gunung Gede-Pangrango, Cianjur, Jawa Barat, mendatangi Kantor Bupati Cianjur, guna menuntut ucapan Mohammad Wahyu Ferdian saat kampanye menolak dan melawan proyek pembangkit listrik panas bumi atau geothermal, Rabu.
Massa aksi yang menggunakan berbagai macam kendaraan melakukan konvoi dari wilayah utara Cianjur dan langsung melakukan orasi di depan Kantor Bupati Cianjur, terkait pembangunan geotermal yang membuat resah warga.
Perwakilan massa aksi Deden Patra di Cianjur, mengatakan mereka menuntut janji Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian saat kampanye akan menolak pembangunan geotermal yang masuk Kecamatan Pacet dan Cipanas karena dapat merusak lingkungan.
"Masyarakat di bawah kaki gunung menilai proyek tersebut akan merusak lingkungan dan dapat mengundang bencana, ini juga disampaikan Bupati Cianjur sebelum terpilih akan menolak dan melawan proyek panas bumi bersama masyarakat," katanya.
Namun saat masyarakat mengadukan nasibnya dan menagih janji, Bupati Cianjur tidak berada di tempat sehingga sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan rasa kecewanya lewat orasi di bawah pengawalan ketat aparat keamanan TNI/Polri, Satpol PP Cianjur, dan Dishub Cianjur.
Mereka menilai keberadaan proyek tersebut dapat merusak alam di kawasan Gunung Gede-Pangrango, terlebih Cianjur sempat diguncang gempa magnitudo 5.6 tahun 2022 yang meluluhlantakkan belasan desa dengan korban jiwa 600 orang.
"Kami sangat kecewa Bupati yang berjanji akan melawan dan menolak tidak berani hadir di depan masyarakat yang sudah memilih-nya, tapi bagi kami ketika ada proyek di bawah kaki gunung yang ditakutkan dapat memicu terjadinya bencana akan terus kami tolak," katanya.
Bahkan masa aksi tambah dia, menilai dengan tidak hadirnya Bupati Cianjur di hadapan mereka menandakan ketidakpedulian-nya terhadap masyarakat Cianjur terutama warga di bawah kaki gunung Gede-Pangrango, sehingga mereka menilai Cianjur tidak memiliki pemimpin.
"Kami datang untuk menagih janji, namun bupati tidak hadir, sehingga kami menilai Cianjur sudah tidak punya pemimpin, kami akan terus melakukan aksi sampai tuntutan kami dikabulkan," katanya.
Bahkan masyarakat akan melanjutkan aksi yang sama menolak geothermal sampai ke Kantor Gubernur Jawa Barat di Bandung, dengan harapan Pemprov menolak pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di bawah kaki Gunung Gede-Pangrango.
Sementara video janji Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian saat kampanye kembali viral di sejumlah media sosial menyatakan akan menolak dan melawan pembangunan geothermal di kaki Gunung Gede-Pangrango dengan pengembangan pariwisata.
Dia berjanji akan menjadikan kawasan kaki gunung di Kecamatan Pacet dan Cipanas itu, sebagai destinasi wisata layaknya kawasan wisata Gunung Bromo di Jawa Tengah dan gunung lainnya di Indonesia.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































