Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan Kementerian Pertanian bergerak cepat memulihkan lahan pertanian yang terdampak banjir dan tanah longsor di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Kita sangat berduka dengan bencana yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera. Tetapi yakinlah pemerintah itu gercep (gerak cepat). Tugas kita di Kementan adalah merehabilitasi lahan-lahan pertanian dan memastikan petani tidak boleh dirugikan," kata Wamentan di Jakarta, Rabu.
Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menyampaikan pemerintah telah menyiapkan langkah tanggap darurat sekaligus program rehabilitasi agar petani bisa segera kembali berproduksi.
"Kemudian mereka mendapatkan bantuan yang semestinya, tanah mereka kemudian diolah lagi, mereka bisa tanam dan panen lagi, dan mereka dapat melanjutkan hidupnya lagi,” ujar Wamentan.
Ia menyatakan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto berbagai bantuan dikerahkan untuk memulihkan pertanian di wilayah terdampak bencana. Bantuan itu tidak hanya komoditas padi, tetapi juga pada komoditas pertanian lainnya.
“Benih, alat mesin pertanian, bahkan KUR kalau ada pinjaman, dan lain-lain, pemerintah cover itu semua. Termasuk komoditas lain, jagung, termasuk ternak ya,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan prioritas utama pemerintah adalah menangani lahan yang rusak parah akibat banjir. Ia mengungkapkan sekitar 40 ribu hektare lahan pertanian terdampak banjir di tiga provinsi itu.
“Dari jumlah itu, yang mengalami puso sekitar 4.500-5.000 hektare. Yang jelas kita hitung mana yang terdampak, khususnya puso yang paling prioritas karena petani sudah mau panen tetapi gagal panen. Itu harus kita tangani,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Wamentan, jajaran Kementan telah dikerahkan untuk memastikan bantuan dan program rehabilitasi dapat berjalan optimal di lapangan.
"Tentu saja akan kita cek terus, kita betul-betul mendayagunakan jajaran, baik penyuluh tentunya bersama Dinas Pertanian,” imbuh Wamentan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau wilayah terdampak bencana di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Rabu (3/12) untuk melihat langsung sawah terdampak dan berdialog dengan petani.
Ia menegaskan pemerintah pusat mengambil alih seluruh proses pemulihan. Dukungan disesuaikan dengan kondisi sawah di setiap lokasi, termasuk bagi petani yang gagal panen akibat banjir.
Untuk lahan yang rata karena banjir, pemerintah akan membangun kembali sawahnya dan dilengkapi dengan bantuan benih serta alat pertanian lainnya. Untuk lahan yang tidak mengalami kerusakan berat, pemerintah tetap menyalurkan bantuan sarana-prasarana produksi dan alsintan sesuai kebutuhan.
“Pemerintah ambil alih bangun sampai kembali jadi sawah dan kami kirim peralatan serta bantuan benih gratis. Kami akan bangun seperti semula dan kami akan tanami sampai serah terima kepada pemiliknya,” kata Mentan.
Langkah tanggap bencana dan pemulihan yang dilakukan Kementan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi petani.
Kementan berkomitmen agar seluruh upaya tersebut tidak hanya berfokus pada rehabilitasi lahan, tetapi juga memastikan keberlanjutan produksi pangan.
Baca juga: Mentan: 40 ribu ha sawah terdampak banjir di Sumatera segera diatasi
Baca juga: Pemerintah siap kirim bantuan benih untuk sawah puso di Sumatera
Baca juga: Wamentan luruskan informasi soal bantuan beras di Sumatera Rp60 ribu
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































