Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi RI Ferry Juliantono mendorong koperasi kopi di desa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat melalui penguatan peningkatan produksi, dan perluasan akses pasar domestik maupun ekspor.
"Koperasi bukan sekadar organisasi ekonomi, tetapi alat perjuangan rakyat untuk memperkuat posisi tawar, mengakses pasar, dan memperjuangkan harga yang adil bagi para petani," kata Wamenkop dalam penyerahan secara simbolis pembiayaan bergulir melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di Bandung, Sabtu.
LPDB menyalurkan pembiayaan dana bergulir kepada Koperasi Produsen Petani Kopi Java Preanger sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap penguatan ekonomi kerakyatan melalui koperasi.
Baca juga: Koperasi kopi di Rejang Lebong tampung produksi perhutanan sosial
Menurutnya, hal itu adalah bukti nyata bahwa koperasi yang dikelola secara profesional, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan anggota mampu menjadi mitra strategis dalam pembangunan ekonomi rakyat, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan.
Ferry juga menyinggung pentingnya program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Program itu bertujuan membentuk 80 ribu koperasi desa yang mampu menjawab tantangan ekonomi lokal.
“Saya berharap Koperasi Java Preanger nantinya bisa bersinergi dengan Kopdes Merah Putih dan menjadi contoh bagi koperasi lain di Indonesia,” ujar Jerry dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta.
Baca juga: Zulhas: Koperasi Merah Putih mulai beroperasi di desa pada 28 Oktober
Lebih lanjut, Ferry juga menggarisbawahi pentingnya transformasi digital, tata kelola yang baik, serta integritas dalam pengelolaan koperasi.
Ia menyebut koperasi sebagai jembatan utama menuju pembangunan desa yang berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025