Wamenkeu yakin 8 program prioritas bisa bangun ekonomi RI yang tangguh

1 month ago 12
Ketahanan pangan bukan hanya soal produktivitas di sektor pertanian, tetapi juga mencakup aspek lain seperti irigasi, pembangunan infrastruktur rantai pasok, dan seterusnya,

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono meyakini kebijakan fiskal dan reformasi struktural yang dijalankan melalui delapan program prioritas bisa mewujudkan pembangunan ekonomi Indonesia yang tangguh.

Hal itu disampaikan dalam forum Verdhana Connect: Indonesia Macro and Banks Day bertema “Recalibrating Indonesia: Politics, Policy & The Path Ahead”, di mana ia menegaskan pentingnya kebijakan fiskal yang prudent dan reformasi struktural berkelanjutan sebagai fondasi untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, Wamenkeu Thomas merinci delapan fokus prioritas itu di antaranya ketahanan pangan, ketahanan energi, penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG), pendidikan, kesehatan, pembangunan desa dan UMKM, pertahanan semesta, serta percepatan perdagangan dan investasi global.

Terkait ketahanan pangan dan energi, dia menjelaskan bahwa kedua fokus ini tidak hanya menitikberatkan pada peningkatan produktivitas, tetapi juga pada pembangunan infrastruktur pendukung dan hilirisasi.

Baca juga: Potret pahlawan bidang moneter dan fiskal Indonesia

“Ketahanan pangan bukan hanya soal produktivitas di sektor pertanian, tetapi juga mencakup aspek lain seperti irigasi, pembangunan infrastruktur rantai pasok, dan seterusnya,” ujar dia.

Selain itu, pemerintah menempatkan program MBG, pendidikan, kesehatan, dan penguatan koperasi desa serta UMKM sebagai satu kesatuan investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Beberapa di antaranya merupakan program baru, sementara yang lain bersifat berkelanjutan dan dirancang untuk memperkuat rantai pasok di wilayah pedesaan.

Lebih lanjut, pemerintah juga memandang penting penguatan pertahanan semesta, yang tidak hanya berkaitan dengan belanja peralatan militer, tetapi juga mencakup aspek penegakan hukum, perbaikan sistem peradilan, dan peningkatan kesejahteraan aparat penegak hukum.

Baca juga: Penyesuaian TKD 2026 dan tantangan wujudkan kemandirian fiskal daerah

Di sisi lain, percepatan perdagangan, investasi, dan deregulasi terus menjadi fokus untuk memperkuat daya saing dan memperluas peluang ekonomi Indonesia di tingkat global.

Dengan kombinasi kebijakan fiskal yang hati-hati, fokus pada delapan program prioritas, dan konsistensi dalam pelaksanaan reformasi, pemerintah optimistis Indonesia dapat membangun ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing di tengah dinamika global.

Baca juga: Sri Mulyani-Bank Dunia bahas strategi fiskal untuk dukung iklim usaha

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |