Majalengka (ANTARA) - Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) RI Sulaiman Umar mengatakan kawasan Gunungtilu di Desa Girimukti, Majalengka, dipilih menjadi lokasi untuk rehabilitasi lahan kritis di tingkat Jawa Barat melalui program penanaman pohon.
Ia menyampaikan penanaman ini merupakan bagian dari peringatan Hari Gerakan Sejuta Pohon yang dilaksanakan serentak secara nasional serta terhubung secara telekonferensi dengan acara utama di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Jenis pohon yang ditanam meliputi tanaman produktif seperti mangga, petai, sukun, dan aren, yang disesuaikan dengan kondisi lokal di Majalengka,” kata Wamenhut Sulaiman di Majalengka, Selasa.
Wamenhut menuturkan kawasan Gunungtilu di Majalengka dengan luas total mencapai 23,27 hektare, dipilih karena berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) strategis.
Baca juga: Pemerintah rencanakan program reforestasi masif sasar lahan kritis
Menurutnya, program ini bertujuan untuk memulihkan lahan kritis sekaligus mendukung ketahanan pangan, energi, dan air, serta mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.
Selain itu Wamenhut menyebutkan program rehabilitasi lahan ini menjadi bagian dari target nasional Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk memulihkan 12,7 juta hektare lahan dan hutan terdegradasi di seluruh Indonesia.
“Kami berharap masyarakat juga dapat menjaga tanaman ini agar manfaat ekologis dan ekonominya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” ujarnya.
Baca juga: Kemenhut terapkan KBR untuk perbaiki lahan kritis
Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Majalengka Dedi Supandi menyebutkan penanaman pohon di Gunungtilu difokuskan pada area sumber mata air dengan 10.718 bibit tanaman keras dan buah-buahan ditanam pada lokasi tersebut.
Dia mengatakan program ini bisa menjadi contoh keberhasilan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memulihkan lahan kritis, sekaligus menciptakan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat setempat.
“Kami juga memprioritaskan Mangga Gedong Gincu karena permintaan pasar terus meningkat. Dengan rehabilitasi lahan ini, kami berharap Majalengka bisa meningkatkan produktivitas mangga, sekaligus menjaga ekosistem lingkungan,” kata Dedi Supandi.
Baca juga: Pakar: Gerakan menanam pohon perlu disertai dengan perawatan
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025