Wamenekraf: Hari Batik jadi momen rayakan kekuatan ekonomi kreatif 

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengatakan Hari Batik yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober bukan hanya sebagai perayaan tradisi tapi juga momentum strategis untuk mengangkat batik sebagai kekuatan ekonomi kreatif nasional.

"Ini saatnya kita tidak hanya memakai batik, tapi juga mendukung para pegiat ekraf, para pembatik-pembatik lokal yang menjaga dan mengembangkan warisan ini," kata Irene kepada ANTARA, Kamis.

Menurut Irene, Hari Batik yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda sejak 2009 sebagai momen penting untuk merayakan warisan budaya yang indah secara estetika, juga kaya makna.

Baca juga: Hari Batik Nasional momentum edukasi konsumen batik asli bukan cetakan

Selain itu, batik juga memiliki kontribusi yang signifikan dalam ekosistem ekonomi kreatif, khususnya di subsektor fesyen, yang turut menyumbang PDB ekonomi kreatif Indonesia.

Irene menyebut industri batik telah banyak menyerap ratusan ribu tenaga kerja, terutama di sektor UMKM, dan menjadi salah satu produk ekspor unggulan yang menjangkau berbagai pasar internasional.

"Selain nilai ekonominya, batik juga memainkan peran strategis dalam diplomasi budaya. Lewat batik, Indonesia tidak hanya menjual produk, tapi juga cerita, filosofi, dan nilai-nilai luhur yang memperkuat posisi kita di kancah global," katanya.

Baca juga: Kementerian UMKM rayakan Hari Batik dengan perkuat ekosistem usaha

Untuk menambah nilai jual dan bersaing di industri fashion global, Kemenekraf mendorong para perajin dan desainer untuk mengembangkan inovasi dalam desain dan diversifikasi produk batik agar relevan dengan pasar global tanpa kehilangan identitas lokalnya.

Irene mengatakan Kementerian Ekraf terus memperkuat pelatihan bagi para pegiat ekraf, termasuk dalam hal digital marketing, branding, hingga packaging agar kualitas penjualan batik di setiap daerah bisa meningkat.

Pemerintah juga akan mendorong akses pembiayaan dan platform distribusi juga termasuk kerja sama dengan marketplace dan event internasional untuk melebarkan potensi pasar batik.

"Kami percaya, dengan kombinasi antara kearifan lokal dan pendekatan modern, produk batik bisa naik kelas dan lebih kompetitif di pasar dunia," tutup Irene.

Baca juga: Batik diharapkan jadi fesyen sehari-hari

Baca juga: Cara merawat batik agar awet dan tidak pudar di Hari Batik Nasional

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |