Batam, Kepri (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), meluncurkan motif batik khas Batam, yakni Jembatan Barelang pada pekan mode busana Batam Batik Fashion Week (BBFW) 2025.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam Gustian Riau menyebut ajang tahunan ini menjadi ruang untuk mempromosikan identitas khas Batam, melalui kerajinan batik.
"Sejak dua bulan lalu, motif Jembatan Barelang resmi diperkenalkan, sekarang sudah dipatenkan. Hingga menjelang BBFW, omzet pelaku IKM sudah menembus Rp1,5 miliar. Ini capaian fantastis, bukti kreativitas dan budaya mampu menggerakkan roda perekonomian," katanya di Batam, Kepri, Kamis.
Ia mengatakan bahwa acara yang berlangsung pada 2-4 Oktober 2025 itu menghadirkan 160 pelaku industri kecil dan menengah (IKM), terdiri atas 22 IKM pembatik, 22 fashion designer, 46 IKM makanan-minuman, dan sisanya pelaku IKM lainnya.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam Erlita Amsakar Achmad menegaskan bahwa batik Batam bukan sekadar kain, melainkan simbol identitas.
"Batik Batam adalah cerita, kebanggaan, dan warisan yang kita persembahkan kepada dunia. Expo Batam Batik Fashion Week kali ini menampilkan kolaborasi perajin, desainer, peragawan-peragawati, serta IKM Batam," ujarnya.
Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra menyampaikan apresiasinya karena BBFW 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi panggung kolaborasi, menghadirkan ide segar, peluang pasar, serta motivasi bagi generasi muda untuk melestarikan batik dan menggerakkan ekonomi kreatif di Batam," katanya.
Selain itu, batik Batam kini sudah memiliki 20 motif yang dipatenkan dan terdaftar hak kekayaan intelektual (HKI).
Perlindungan HKI menjadi penting agar motif khas Batam memiliki nilai ekonomi.
Baca juga: Pemkot Batam patenkan enam batik marlin
Baca juga: OJK Kepri catat kredit UMKM tumbuh 14,6 persen pada semester I 2025
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.