Wamenbud Giring dukung pembangunan Monumen Bahasa Nasional Penyengat

2 weeks ago 19

Tanjungpinang (ANTARA) - Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) RI Giring Ganesha mendukung pembangunan Monumen Bahasa Nasional di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai simbol betapa besarnya pengaruh sejarah Bumi Melayu itu terhadap Indonesia.

"Kementerian Kebudayaan berkomitmen bersama-sama Pemprov Kepri merealisasikan pembangunan monumen ini," kata Giring saat menghadiri ajang Kepri International Art & Culture di halaman Gedung Lembaga Adat Melayu Kepri di Kota Tanjungpinang, Selasa malam.

Ajang mengangkat tema semangat kebudayaan Melayu tersebut disejalankan dengan peluncuran pembangunan Monumen Bahasa Nasional Pulau Penyengat yang mulai dibangun 2026 dan ditargetkan rampung akhir 2027.

Giring menyebut Pulau Penyengat, sebuah pulau kecil yang terletak di pusat ibu kota Provinsi Kepri itu menjadi tempat asal-muasal lahirnya bahasa Indonesia, yang hingga hari ini dipakai sebagai bahasa nasional di tanah air.

"Monumen itu semakin mempertegas posisi Pulau Penyengat sebagai tempat lahirnya Bahasa Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Wamenbud soroti pemanfaatan AI untuk pelestarian kebudayaan

Selain itu, mantan vokalis band Nidji itu juga mengharapkan agenda Kepri International Art & Culture 2025 digelar secara rutin setiap tahunnya, sebagai ajang mempromosikan budaya Melayu ke panggung internasional. Ia meyakini kebudayaan adalah wajah bangsa dan negara.

Giring pun mengapresiasi Pemprov Kepri melalui Dinas Pariwisata menggelar Kepri International Art & Culture, karena berdampak positif bagi industri ekonomi kreatif hingga pelaku pariwisata.

Ia turut mendorong anak-anak muda di Kepri giat mempromosikan budaya Kepri melalui sosial media supaya semakin banyak lagi wisatawan mancanegara datang ke provinsi perbatasan tersebut.

"Berikan senyuman terbaik bagi wisatawan, karena mereka datang bawa uang untuk mengangkat ekonomi dan kesejahteraan warga Kepri," ucap Giring.

Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan Monumen Bahasa Nasional akan menjadi simbol kebanggaan masyarakat sekaligus pengingat sejarah penting lahirnya Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu yang merupakan buah pemikiran Raja Ali Haji dari Pulau Penyengat.

"Monumen itu dibangun di kawasan Bukit Kursi Penyengat, tingginya mencapai 60 meter, dan dilengkapi tangga lift serta museum," ucap Ansar.

Gubernur Ansar meminta dukungan langsung kepada Wamenbud Giring agar ikut membantu pembangunan monumen itu yang membutuhkan anggaran sekitar Rp110 miliar.

Baca juga: Wamenbud siapkan bantuan buat para maestro seni dan budaya

Baca juga: Wamenbud tegaskan "Panggung Maestro" langkah lestarikan warisan budaya

Baca juga: Giring tegaskan tim kerja pengembangan ekosistem musik sudah dibentuk

Pewarta: Ogen
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |