Medan (ANTARA) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Romo HR Muhammad Syafii menyalurkan bantuan tanggap darurat sebesar Rp500 juta bagi korban terdampak banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera Utara (Sumut).
"Semoga bantuan yang kita berikan ini bermanfaat bagi saudara kita terdampak musibah," ucap Romo setelah menyerahkan bantuan tanggap darurat langsung di Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumut, Kamis.
Wamenag mengatakan, bantuan ini diberikan atas rasa kemanusiaan dan saling merasakan apa yang diderita oleh para korban terdampak banjir dan longsor.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut hingga Rabu (3/12), menyatakan 307 korban meninggal dunia, 167 korban dinyatakan hilang, dan 41.952 korban masih mengungsi.
BPBD Provinsi Sumut menyebutkan, bencana banjir dan tanah longsor melanda 17 kabupaten/kota di Sumatera Utara, yakni Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Sibolga.
Baca juga: NTT donasikan Rp1,5 miliar untuk korban bencana di pulau Sumatera
Kemudian, Humbang Hasudutan, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Nias, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Asahan, dan Batu Bara.
"Kami akan terus mengupayakan bantuan lainnya, dan segera didistrubusikan kepada masyarakat yang terdampak," kata Romo didampingi Inspektur Jenderal Kemenag RI Khairunnas dan Tenaga Ahli Wakil Menteri Agama RI Junisab Akbar.
Wamenag juga akan mengupayakan memberikan bantuan pengganti infrastruktur Kemenag RI yang rusak sebesar Rp150 miliar di tiga provinsi terdampak, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
"Semoga bangunan-bangunan yang terdampak, baik madrasah, Kantor KUA (Kantor Urusan Agama), Kantor Kemenag, dan infrastruktur Kementerian Agama lainnya segera diperbaiki," ungkap dia.
Pihaknya menyebutkan, seluruh masyarakat untuk saling mengingatkan karena bencana terjadi akibat kerusakan lingkungan yang disebabkan perbuatan manusia.
Baca juga: Menko Zulhas pastikan bantuan terus disalurkan kelokasi dampak bencana
"Banjir, longsor, dan kayu-kayu yang terbawa arusnya membuktikan alam kita rusak akibat perbuatan manusia. Ini peringatan keras bagi kita untuk menjaga lingkungan. Semoga pelaku menyadari kesalahannya, dan berjanji mengembalikan fungsi hutan sebagaimana semestinya," tutur Romo.
Selain itu, tegasnya, Presiden RI H Prabowo Subianto juga telah turun langsung menyapa warga di tiga provinsi terdampak merasakan situasi posko pengungsian banjir dan tanah longsor.
"Bapak Presiden Haji Prabowo memastikan negara hadir dalam setiap persoalan yang dihadapi oleh warganya, termasuk ketika menghadapi bencana," paparnya.
Namun, lanjut dia, Presiden RI H Prabowo Subianto juga menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah pasti belum menyentuh segenap warga terdampak.
Baca juga: BRI salurkan bantuan untuk percepat pemulihan warga terdampak bencana di Sumut-Sumbar
"Belum menyentuh segenap saudara kita yang mengalami musibah. Karena itu, beliau mengimbau semua unit yang bahagian unitnya terkena musibah untuk melakukan tindakan nyata. Karena itulah, kita hadir di sini," ungkap Wamenag Romo.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumut Ahmad Qosbi mengatakan, sejak kejadian bencana pihaknya bersama Kemenag kabupaten/kota se-Sumatera Utara telah bersepakat menghimpun bantuan bagi warga terdampak.
"Alhamdulillah, kita mendapatkan Rp150 juta. Kami juga akan membentuk panitia distribusi, dan segera menyalurkannya kepada warga terdampak," ucap Qosbi.
Baca juga: Pangdam: Bantuan diprioritas ke korban terisolir akibat bencana Aceh
Baca juga: UPT Ditjen Hubla Kepri kirim bantuan untuk korban bencana Sumatera
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































