Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung mengapresiasi peran dan kontribusi pemangku kepentingan di subsektor hilir Migas dalam penguatan ketahanan energi nasional.
“Semoga dengan dilaksanakannya BPH Migas Awards 2024 dapat memotivasi para stakeholder agar dapat terus berkontribusi dalam penguatan ketahanan energi (nasional),” kata Yuliot dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Wamen ESDM menyampaikan hal itu dalam ajang BPH Migas Awards 2024 di Jakarta, Jumat (13/12). Ajang itu diselenggarakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kepada para pemangku kepentingan di subsektor hilir migas.
Penghargaan BPH Migas Awards diserahkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung didampingi Kepala BPH Migas Erika Retnowati.
Apresiasi diberikan kepada kementerian/lembaga yang berkontribusi dalam kelancaran penyaluran dan pengawasan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pemerintah daerah dalam pengawasan pembangunan infrastruktur migas dan penyaluran, termasuk Program BBM Satu Harga.
Sedangkan penghargaan kepada badan usaha diberikan bagi yang telah berkontribusi dan berperan aktif dalam meningkatkan ketersediaan layanan dan penyaluran migas untuk masyarakat dan industri dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.
Menurut Wamen, penghargaan dan apresiasi untuk para pemangku kepentingan hilir Migas, menggambarkan komitmen, dedikasi dan kerja sama, serta semangat untuk terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Dia berharap, BPH Migas Awards 2024 dapat memotivasi para pemangku kepentingan agar dapat terus berkontribusi dalam penguatan ketahanan energi dengan memenuhi availability, accessibility dan affordaability terhadap BBM dan gas bumi untuk meningkatkan pertumbuhan sekitar delapan persen.
Ia meminta agar kolaborasi yang sudah berjalan baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga pelaku usaha tetap terjaga, agar pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar delapan persen dapat tercapai.
“Ujung-ujungnya adalah bagaimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat luas untuk mencapai Indonesia Emas Indonesia Maju pada tahun 2045,” tambahnya.
Wamen menyampaikan capaian subsektor hilir Migas di mana hingga November 2024 volume realisasi Jenis BBM Tertentu (JBT) sebesar 16,61 juta kilo liter (KL) atau 85 persen dari kuota sebesar 19,58 juta KL.
Sedangkan untuk Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) sebesar 27,33 juta KL atau 86 persen dari total kuota 31,70 juta KL. Lalu Jenis BBM Umum (JBU) sebesar 30,07 juta KL, telah direalisasikan 85 persen dari kuota.
Dia menyebutkan, sebanyak 1.910 badan usaha telah berkontribusi yang terdiri atas 19 Badan Usaha Pemegang Usaha Izin Pengolahan; 30 Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Penyimpanan; 1.730 Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Pengangkutan, dan 131 Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga BBM.
Sementara untuk melayani dan menjamin ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat terutama di wilayah terpencil, terdepan, terluar (3T), sejak 2017 telah terbangun 583 penyalur BBM 1 Harga.
Wamen juga menyampaikan realisasi volume pengangkutan gas bumi melalui pipa sampai dengan triwulan III tahun 2024 sebesar 921,2 juta MSCF dan volume niaga gas bumi melalui pipa sebesar 277,8 juta MSCF.
Realisasi volume HGBT sampai dengan triwulan III 2024 untuk sektor industri sebesar 87,2 juta MMBTU atau 80 persen dari alokasi sebesar 109,503 juta MMBTU. Sedangkan untuk sektor kelistrikan realisasinya sebesar sebesar 60,1 juta MMBTU atau 57 persen dari total alokasi sebesar 105,342 juta MMBTU.
Adapun badan usaha yang berkontribusi dalam pengangkutan dan niaga gas bumi melalui pipa sebanyak 31 badan usaha, yang terdiri dari 11 Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa, 13 Badan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa, dan tujuh Badan Usaha Pengangkutan Dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024