Penajam Paser Utara (ANTARA) - Erosi mengikis pesisir pantai Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, salah satunya wilayah pesisir pantai Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam, yang cukup parah dan membutuhkan penangan serius.
"Abrasi terjadi sejak 2016 dan diperkirakan daratan yang hilang sekitar 80 meter dari bibir pantai," kata Ketua RT 07 Kelurahan Tanjung Tengah Ariyana Nur di Penajam, Sabtu.
Informasi yang diperoleh, dari panjang garis pantai Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 272 kilometer, selain di Kelurahan Tanjung Tengah, wilayah pesisir pantai Kelurahan Kampung Baru, Sungai Parit dan Nipah-Nipah, serta Desa Sesulu, Api-Api, dan Babulu Laut, juga mengalami abrasi.
Gelombang besar setiap tahun melanda pesisir pantai wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi penyebab utama terjadinya erosi pantai yang mengakibatkan daratan tergerus setiap tahun.
Baca juga: Butuh miliaran rupiah tangani abrasi pesisir Pantai Penajam
"Abrasi di wilayah RT 07 Kelurahan Tanjung Tengah cukup parah, terjadi air laut pasang makin tinggi, dan gelombang laut besar mengikis pohon di tepi pantai," ungkap Ariyana Nur
Erosi pantai juga berdampak di RT 03 dan RT 05 di Kelurahan Tanjung Tengah, kendati kedua wilayah tersebut berada di area tinggi, kerap mengalami banjir rob dan tergenang akibat air laut pasang.
Penahan abrasi di pesisir pantai Kelurahan Tanjung Tengah selama ini, kata dia, cuma pohon kelapa, tetapi hanya bertahan beberapa tahun saja dan kini hilang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara menanggapi serius masalah erosi atau pengikisan pantai (abrasi) yang terjadi di wilayah pesisir di kabupaten yang dikenal Benua Taka itu.
Baca juga: Meski telah dibuka kembali, wisata pantai ini tetap sepi pengunjung
Pemkab menangani abrasi secara bertahap, kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Penajam Paser Utara Ali Musthofa, pada tahun ini dialokasikan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Rp4,1 miliar untuk menangani abrasi di Kelurahan Tanjung Tengah.
Penanganan abrasi dengan melakukan pembangunan pemecah ombak sepanjang satu kilometer di wilayah RT 07 Kelurahan Tanjung Tengah, dari Pantai Corong hingga Muara Tunan, kemudian dilanjutkan sampai perbatasan Kelurahan Saloloang sepanjang tiga kilometer dengan material buis beton.
Lurah Tanjung Tengah Asis Wibowo menambahkan setelah pemecah ombak terbangun, pemerintah kelurahan bakal menanam 5.000 bakau (mangrove) sebagai upaya mitigasi pengikisan pantai dan pemulihan lingkungan.
Baca juga: Banyak pantai AS terkena erosi dan banjir dampak kenaikan air laut
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025